BMKG: Gempa Susulan di NTT Masih Terjadi, Pastikan Bangunan Kuat Ditinggali

14 Desember 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan potensi gempa susulan masih terus terjadi usai gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Larantuka, NTT.
ADVERTISEMENT
Mengingat gempa susulan masih berpotensi terjadi, Dwikorita meminta masyarakat yang berada di sekitar lokasi gempa NTT agar menghindari sementara bangunan.
"Karena gempa-gempa susulan masih terjadi, maka mohon agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah," jelas Dwikorita dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (14/12).
Dwikorita menuturkan, masyarakat sebelum kembali ke rumah harus memastikan apakah bangunannya tidak rusak atau mengalami retak parah yang diakibatkan oleh getaran gempa.
"Bisa kembali ke tempat masing-masing. Tapi masih harus pastikan bangunannya apakah tahan gempa, tidak rusak, tidak retak parah," ujar Dwikorita.
ADVERTISEMENT
"Jadi ancaman tsunami sudah berakhir tetapi gempa susulan masih terjadi. Itulah sebabnya kami imbau tetap tenang tapi pastikan bangunan rumahnya masih cukup kuat ditinggali," tutup dia.
Sebelumnya, gempa 7,4 magnitudo terjadi di Kota Larantuka, NTT, pada pukul 10.21 WIB dan berpotensi tsunami. Sejauh ini, hasil monitoring menunjukkan gempa dangkal ini diakibatkan oleh adanya patahan aktif yang bergeser di Laut Flores.
Dan saat ini, BMKG sudah mencabut peringatan dini tsunami, tepatnya dua jam setelah gempa 7,4 M.