news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BMKG: Guncangan 5,7 Magnitudo di Mentawai Termasuk Gempa Megathrust

5 Maret 2021 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo menggetarkan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada Jumat (5/3) pukul 14.32 WIB.
ADVERTISEMENT
Pusat gempa berada di 54 km barat laut Kepulauan Mentawai. Gempa terjadi di laut dengan kedalaman 24 Km.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis akun Twitter BMKG.
Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban. Namun Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa ini merupakan gempa megathrust.
"Benar itu gempa megathrust," kata Daryono di akun Twitter resminya.
Di twit berikutnya, Daryono menyebut kekuatan gempa telah diperbarui menjadi 5,7 magnitudo.
"Gempa pada tunjaman lempeng di segmen Mentawai-Siberut," ujar dia.
Sekilas soal Gempa Megathrust
Yang berkembang di publik gempa megathrust adalah sesuatu yang baru dan segera akan terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan dan tsunami dahsyat.
ADVERTISEMENT
"Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat," kata Daryono dalam tulisannya di kumparan beberapa waktu lalu.
Zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudera yang mennghujam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stres) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antarlempeng.
"Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust," tutur Daryono.