BMKG: Kecil Kemungkinan Gempa Besar Setelah Gempa Lombok 7,0 M

6 Agustus 2018 12:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
ADVERTISEMENT
Gempa Lombok 7,0 magnitudo mengakibatkan kerusakan parah di Lombok, NTB. Ada ribuan rumah rusak dan data sementara 91 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Gempa 7,0 M pada Minggu (5/8) ini satu sesar gempa dengan gempa 6,4 M yang terjadi pada 29 Juli. Gempa 6,4 M ini juga sangat merusak.
"Kalau menurut keyakinan kami, sudah paling besar dan sudah rilis paling gede. Kecil kemungkinan gempa lagi sudah sangat kecil," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Senin (6/8).
Daryono menyampaikan, gempa Lombok 7,0 M adalah gempa utama, gempa yang paling besar dalam rangkaian gempa di Lombok.
"Gempa 6,4 dahulu itu gempa pendahuluan," tambah dia.
Menurut Daryono, konsep gempa utama dan gempa pendahuluan ini muncul setelah gempa 7,0 M itu terjadi.
"Gempa itu terjadi di patahan Flores, dan ini patahan aktif jalur Bali, Lombok, NTT," terangnya.
ADVERTISEMENT
Gempa Lombok 7,0 M itu sendiri terjadi di darat yang rekah ujungnya sampai ke Laut Utara Lombok.
"Memang kemudian ada gempa susulan sesudahnya, itu baik. Itu wujud dari rilis (mengeluarkan), menguras sisa energi yang tersimpan di kulit bumi. Gempa fluktuatif kurang dari 6, akan terasa goyang-goyang, masyarakat tidak perlu takut. Gempa susulan akan terjadi sampai sempurna," beber dia.
Namun walau gempa besar dari gempa Lombok 7,0 M kemungkinan kecil terjadi, masyarakat perlu hati-hati dengan kondisi rumah mereka yang sudah rusak dan rekah-rekah.
"Jangan dihuni, bisa roboh," imbau Daryono.