BMKG Keluarkan Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar hingga Yogyakarta

1 Februari 2025 23:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita di Jakarta, Selasa (2/4/2024). Foto: Komisi V DPR RI Channel
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita di Jakarta, Selasa (2/4/2024). Foto: Komisi V DPR RI Channel
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkap terdapat sejumlah faktor atmosfer yang berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
"Sebagai latar belakang saat ini di sebagian besar wilayah Indonesia masih berada pada kondisi puncak musim hujan yaitu di bulan Januari hingga Februari. Di dalam puncak musim hujan masih pengaruh monsun atau angin yang bertiup dari arah benua Asia semakin menguat, intensitasnya semakin menguat,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring, Sabtu (1/2).
Dwikorita menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masih berada dalam periode puncak musim hujan, yang diperkuat oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti monsun Asia, La Niña lemah, serta gelombang atmosfer ekuator. Selain itu, munculnya bibit siklon tropis di beberapa titik juga menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, juga masih ada pengaruh Madden-Julian Oscillation (MJO) yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan juga adanya pengaruh seruakkan udara dingin dari dataran tinggi di Asia atau dataran tinggi Siberia," ujarnya.
BMKG mendeteksi tiga bibit siklon yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di Indonesia, yakni bibit siklon 90S di selatan Nusa Tenggara, bibit siklon 99S di selatan Banten, serta bibit siklon 96P di Teluk Carpentaria, selatan Papua.
Dari ketiganya, siklon 96P di Papua menjadi yang paling diwaspadai karena dapat meningkatkan curah hujan secara signifikan di wilayah tersebut.

Daerah yang Berpotensi Terdampak

BMKG mengidentifikasi beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga ekstrem pada periode 2–7 Februari, antara lain:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi hujan deras. Foto: Shutterstock
Selain hujan ekstrem, gelombang tinggi 2,5–4 meter juga berpotensi terjadi di sejumlah perairan, termasuk Samudra Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, Laut Maluku, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua.
"Ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter yang diprediksi akan terjadi di Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung kemudian juga Samudera Hindia Selatan Banten hingga NTT juga di Laut Sahu di perairan Kupang hingga Pulau Rote Laut Maluku, Laut Halmahera juga di perairan Utara Papua Barat Daya hingga Papua di Samudera Pasifik Utara Halmahera," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Waspada Banjir dan Longsor di Wilayah Pegunungan

BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Beberapa langkah antisipasi yang disarankan antara lain:
BMKG menegaskan bahwa situasi cuaca saat ini masih sangat dinamis. Oleh karena itu, kesiapsiagaan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, dapat mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem.
ADVERTISEMENT