Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Jabodetabek hingga 6 Februari
2 Februari 2025 1:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai melakukan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek pada Sabtu (1/2). Langkah ini dilakukan atas permintaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem di puncak musim hujan.
ADVERTISEMENT
Direktur Bidang Teknologi Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, mengatakan bahwa operasi ini akan berlangsung selama enam hari ke depan.
“Per hari ini ya, atas permintaan dari BPBD DKI Jakarta yang sudah menerima rekomendasi dari kami, dari kita di BMKG atas potensi kejadian cuaca ekstrem, ini mulai hari ini sampai rencana 6 hari ke depan hingga tanggal 6 Februari, kita sudah melaksanakan operasi modifikasi cuaca hari ini, hari pertama, rencana sampai dengan tanggal 6 Februari dengan menggunakan dukungan armada pesawat TNI AU, sumber anggaran dari BPBD DKI Jakarta,” ujar Budi Harsoyo, saat jumpa pers, Sabtu (1/2).
Budi juga menjelaskan bahwa ini adalah operasi modifikasi cuaca ketiga yang dilakukan BPBD DKI Jakarta. Sebelumnya, dua operasi serupa telah dilakukan pada Desember 2024, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). BMKG sebenarnya telah merekomendasikan modifikasi cuaca pada 28 Januari lalu ketika banjir melanda Jakarta, tetapi saat itu anggaran BPBD DKI Jakarta belum tersedia.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah memberikan rekomendasi, hanya memang mungkin dari sisi kesiapan anggaran, BPBD DKI masih belum ada karena itu di akhir tahun. Dan akhirnya, eh, 28 Januari, maaf. 28 Januari, karena masih di periode awal tahun, anggaran mungkin belum tersiapkan, sehingga begitu kejadian kemarin, kita sudah antisipasi dan PJ Gubernur juga sudah meminta kepada Ibu Kepala BMKG untuk dilakukan,” lanjutnya.
Saat ini, pusat komando operasi (posko) modifikasi cuaca telah didirikan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Bisa Diperpanjang
BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem masih tinggi hingga 6 Februari. Namun, keputusan untuk memperpanjang operasi akan dievaluasi berdasarkan perkembangan kondisi cuaca.
“Kita rencanakan sampai dengan tanggal 6 ya, karena prediksi BDO kemarin kan hanya bisa melihat 7 hari, begitu ya. Kami memberikan masukan pada tanggal 30 Januari kemarin, sehingga diputuskan, prediksinya waktu itu hanya sampai tanggal 6, maka diputuskan dengan tanggal 6," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Karena memang di situ masih terlihat cukup tinggi ya. Potensi ekstrimnya masih ada, begitu. Nanti kita akan review kembali, kalau sudah mendekati tanggal 6, apakah nanti masih diperlukan atau tidak kita melihat dari eskalasi ancaman yang update, begitu,” jelas Budi.
Budi menegaskan bahwa modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan di Jabodetabek guna mencegah banjir besar. Dengan teknologi ini, hujan dapat dipecah dan dialihkan ke daerah yang lebih aman, seperti laut atau wilayah dengan kapasitas resapan lebih besar.
Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan terus memantau informasi terbaru dari BMKG terkait perkembangan kondisi atmosfer di Jabodetabek.
Sementara itu, BMKG juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan modifikasi cuaca di wilayah timur Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Jadi memang sedang, ini sedang berkoordinasi dengan BNPB untuk kita juga melakukan modifikasi cuaca bergerak ke arah Timur. Karena Timur sekarang kan juga sudah mulai meningkat hujannya. Sebelumnya kan daerah Sulawesi atau yang Indonesia Barat,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu (1/2)