BMKG: Masih Ada 1 Juta Meter Kubik Material Vulkanik di Gunung Marapi

16 Mei 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan masih ada 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, material vulkanik itu merupakan sisa dari erupsi gunung tersebut beberapa waktu lalu. Sisa material vulkanik itu akan berubah menjadi lahar dingin bila terguyur hujan.
"Kurang lebih menurut Badan Geologi (material vulkanik di Gunung Marapi) ada 1 juta meter kubik," kata Dwikorita di Bukittinggi, Rabu (15/5).
Untuk itu, Dwikorita mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah rawan yang berpotensi terdampak banjir lahar dingin susulan.
Suasana usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (15/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Di mana, menurutnya, ada 25 aliran sungai yang terdapat di lereng Gunung Marapi menjadi tempat mengalirnya lahar dingin.
"Kami bersama Badan Geologi dan PUPR ini mengidentifikasi zona-zona yang perlu diwaspadai. Jadi kami melihat adanya pertemuan 2 sungai atau lebih ada beberapa sungai yang bertemu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Zona-zona ini lah yang nantinya berpotensi untuk mengalami luncuran hanyutan bongkah-bongkah batu besar yang bisa terangkut, karena air hujan itu sudah bercampur dengan abu vulkanik menjadi larutan pekat yang dapat membawa bongkah-bongkah tadi," sambungnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
Wilayah-wilayah rawan itu, antara lain: Sawah Gombak, Kabupaten Tanah Datar; Pasir Laweh, Kabupaten Agam; Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar; dan Bukik Batubuah, Kabupaten Agam.
Kemudian, Batipuh Ateh, Kabupaten Tanah Datar; Batipun Baruah, Kabupaten Tanah Datar; Objek Wisata Bukik Bulek, Kabupaten Lima Puluh Kota; serta Kota Padang Panjang.
"Itu yang perlu kami sampaikan sebagai peringatan dini, kami segera koordinasi dengan pemerintah daerah, apabila hujan akan ditutup zona tersebut," pungkasnya.