BMKG Pastikan Alat Deteksi Tsunami di Pesisir Pandeglang Berfungsi

27 April 2022 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi gunung Anak Krakatau pada hari Jumat, 04 Februari 2022, pukul 09:43 WIB. Foto: Dok. magma.esdm
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi gunung Anak Krakatau pada hari Jumat, 04 Februari 2022, pukul 09:43 WIB. Foto: Dok. magma.esdm
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan alat peringatan dini bencana tsunami atau Early Warning System (EWS) yang dipasang di pesisir pantai Pandeglang masih berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Suwardi mengatakan, setelah adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau menjadi level III atau siaga, pihaknya langsung melakukan pengecekan alat.
"Ada beberapa alat yang dipasang di Pandeglang masih berfungsi dengan baik. Sirine yang dipasang di Kecamatan Sukaresmi dan Panimbang juga masih menyala," kata Suwardi saat dihubungi kumparan, Rabu (27/4).
Suwardi meminta warga yang ada di pesisir pantai Pandeglang tak panik dengan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Sebab ia menilai, gunung itu sering mengalami erupsi dan normal.
"Masyarakat enggak usah panik, memang ada peningkatan level karena terus erupsi. Sifat Gunung Anak Krakatau memang seperti itu, erupsi dan normal lagi. Terus material longsoran Gunung Anak Krakatau enggak seperti tahun 2018 yang mencapai 32 kiloton, yang sekarang cuma 9,2 kiloton," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Suwardi malah khawatir terjadi pasang air laut yang membuat kawah Gunung Anak Krakatau kemasukan air laut yang menyebabkan terjadinya semburan Emisi Sulfur Dioksida (SO2).
"Cuma yang dikhawatirkan ada pasang air laut hingga kawah termasuki air, sehingga ada semburan gas yang lumayan dahsyat," tandasnya.