BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Buruk Akibat Siklon Tropis PADDY

23 November 2021 2:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gelombang tinggi Foto: Ahmad Subaidi/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang tinggi Foto: Ahmad Subaidi/Antara
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan dampak cuaca buruk di sejumlah wilayah Indonesia akibat siklon tropis PADDY.
ADVERTISEMENT
“Siklon Tropis PADDY terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, bertekanan 995 hPa dengan kecepatan angin maksimum 40 knot,” tulis BMKG lewat akun Twitter @infoBMKG, Senin (22/11) malam.
Sebelumnya, BMKG menerangkan siklon tropis PADDY tumbuh dari bibit siklon tropis 90S, yang berlokasi di Samudra Hindia.
BMKG dengan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta sudah memantau bertumbuhnya bibit siklon 90S di Samudra Hindia bagian tenggara sejak 17 November lalu.
Siklon tropis PADDY, per data terbaru pukul 19.00, terpantau berada di Samudra Hindia, yakni sekitar 690 km sebelah selatan barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Kekuatan anginnya mencapai 40 knot atau 75 km/jam.
Fenomena alam ini bergerak ke arah selatan menjauhi Indonesia, dengan kecepatan 6 km per jam. BMKG memprediksi dalam 24 jam ke depan, intensitas siklon tropis PADDY ini akan menurun dan bergerak ke arah barat.
ADVERTISEMENT
Siklon Tropis PADDY terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah. Foto: Dok BMKG
Meskipun cenderung bergerak menjauh, siklon tropis ini memiliki dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia, mulai dari bagian selatan Sumatra hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB.
Gelombang laut dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter (sedang) kemungkinan terjadi di perairan barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Jawa Timur hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB.
Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 - 4 meter (rough sea) berpotensi terjadi di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan Selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa tengah, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, hingga selatan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Pengendara melintas diatas jembatan musi IV dengan latar belakang awan hitam yang menyelimuti langit Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG juga mengimbau masyarakat yang berada di wilayah terdampak untuk melakukan mitigasi bencana.
Mulai dari menghindari pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan bencana (seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, tepi pantai), serta mewaspadai potensi banjir, banjir bandang, banjir pesisir, serta tanah longsor.
“BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya,” tutup BMKG.