BMKG: Siklon Tropis Malou Picu Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia

27 Oktober 2021 3:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gelombang tinggi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang tinggi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) tengah memantau siklon tropis Malou yang tumbuh di Samudra Pasifik timur laut Filipina.
ADVERTISEMENT
Siklon tropis Malou adalah siklon yang tumbuh dari bibit siklon 98W yang sebelumnya terbentuk sejak 25 Oktober 2021.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan berdasarkan analisis terbarunya, siklon tropis Malou dapat memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
"Siklon Tropis MALOU memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 45 knot (83 km/jam) dan tekanan di pusatnya mencapai 994 hPa dengan pergerakan sistem ke arah utara dan keluar dari wilayah monitoring TCWC Jakarta dalam 24 jam ke depan dengan intensitas yang menguat," ujar Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/10).
Ia menjelaskan, posisi siklon tropis Malou berada cukup jauh dari wilayah Indonesia. Namun potensi terjadinya gelombang dengan ketinggian 1.25-2.5 meter masih berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera.
ADVERTISEMENT
“Akan tetapi dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia masih dapat terjadi dalam 24 jam ke depan,” jelasnya.
Ilustrasi gelombang tinggi Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Selain itu, BMKG juga masih memantau Bibit Siklon Tropis 99W di Laut China Selatan. Hasilnya, kecepatan angin maksimum sistem 99W mencapai 42 km/jam dengan tekanan 1009 mb dengan pergerakan ke arah barat barat laut menuju daratan Vietnam.
“Diperkirakan bibit 99W akan melemah intensitasnya seiring pergerakan ke arah daratan,” ungkapnya.
Guswanto menjelaskan, dampak tidak langsung dari siklon 99W adalah adanya potensi gelombang laut dengan ketinggian 2.4-4.0 meter di Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan.
Sementara itu, siklon 99W bisa berpotensi mengakibatkan turunnya hujan tingkat sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rentan untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya dari bencana seperti banjir, bandang, banjir pesisir, tanah longsor.