BMKG soal Gempa 6,1 M di Seram Bagian Timur: Aktivitas Sesar Naik Utara Seram

6 Mei 2024 3:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang daerah Kabupaten Seram Bagian Timur pada Senin (6/5) dini hari. Menurut BMKG, gempa ini tergolong gempa dangkal.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa ini berpusat di 57 km tenggara Seram Bagian Timur dengan kedalaman 16 Km. Gempa ini parameter updatenya berkekuatan 6 magnitudo.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Utara Seram," kata Daryono kepada wartawan.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," sambung dia.
Dampak Gempa
Daryono mengatakan, berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Teluk Waru, Seram Bagian Timur, dengan skala intensitas V MMI. Artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Kemudian daerah lainnya yakni Teluk Tolu, Kian Darat, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV - V MMI; Kota Bula dengan skala intensitas IV MMI; daerah Kota Fakfak dengan skala intensitas III - IV MMI; daerah Kota Aimas, Kota Teminabuan dengan skala intensitas III MMI; dan daerah Kota Sorong dengan skala intensitas II - III MMI.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
Atas adanya gempa tersebut, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkas dia.