Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
BMKG soal Gempa di Siberut: Gempa Dahsyat Terakhir Lebih dari 200 Tahun
14 Maret 2022 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa besar yang mencapai 8,5 magnitudo juga sempat mengguncang Mentawai pada 10 Februari 1797. Gempa tersebut memicu gelombang tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.
"Sebagai catatan bahwa gempa dahsyat di Kepulauan Mentawai magnitudo 8,5 pada 10 Februari 1797 memicu tsunami di Mentawai, Sumatra Barat, Sumatra Utara, yang menerjang pantai dan muara sungai hingga menggenangi pesisir Kota Padang," kata Daryono dalam keterangan tertulis.
Tsunami tersebut membuat rumah hanyut serta lebih dari 300 orang tewas.
"Banyak rumah hanyut, bahkan kapal besar dapat terdorong 5,5 km ke daratan. Tsunami ini menewaskan lebih dari 300 orang," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Daryono, gempa yang terjadi pada hari ini di Siberut harus diwaspadai. Sebab, gempa terakhir terjadi lebih dari 200 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Daryono, gempa ini juga belum bisa diprediksi apakah sebagai pembuka atau bukan.
"Kita patut meningkatkan kewaspadaan terkait kejadian gempa pagi ini mengingat zona ini merupakan “seismic gap” yang sudah lebih dari 200 tahun. Apakah ini gempa pembuka atau bukan hal ini masih sulit diprediksi," jelasnya.
Daryono juga mengimbau, sebagai langkah antisipasi, kepada masyarakat pesisir, jika terjadi gempa yang lebih kuat, lakukan upaya evakuasi mandiri.
"Dengan cara menjauh dari pantai tanpa menunggu Peringatan Dini Tsunami dari BMKG. Evakuasi mandiri adalah sebuah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami," tutup dia.