BMKG soal Gempa di Siberut: Patut Waspada, Gempa Besar Terakhir Tahun 1797

14 Maret 2022 6:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi dua kali gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo (ini merupakan data pemutakhiran, sebelumnya BMKG menyebut 6,9 magnitudo) dan 6,0 magnitudo di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Senin (14/3) pagi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data pemutakhiran, titik gempa berada di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Sebelumnya, disebutkan oleh BMKG gempa berada di Nias Selatan.
Gempa ini dirasakan hingga ke Padang, Sumatera Barat. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini berpotensi destruktif atau merusak.
"Bersumber di Zona Megathrust berpotensi destruktif," tulis Daryono di akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Senin (14/3).
Daryono mengatakan, gempa besar terakhir di wilayah tersebut terjadi tahun 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu dengan kekuatan 8,5 magnitudo. Menurut dia, hal ini patut diwaspadai, apakah ini gempa pembuka atau bukan.
"Gempa M6,7 pagi ini terletak di Zona Seismic Gap (zona kekosongan gempa besar) Kep Mentawai bagian Utara. Gempa besar terakhir berkekuatan M8,5 pada tahun 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kita patut mewaspadai gempa ini, apakah sebagai gempa pembuka atau bukan sulit diprediksi," tambahnya.