Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BMKG Ungkap Ada Anomali Terkait Gempa Merusak di Sumedang
1 Januari 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gempa 4,8 magnitudo di Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) pukul 20.37 WIB merusak sejumlah bangunan. Ada anomali yang terjadi terkait gempa ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sebenarnya di episenter gempa, terhitung jarang terjadi gempa.
"Berdasarkan peta seismisitas (peta persebaran) tahun 2008-2023 tampak bahwa di lokasi episenter gempa di Sumedang (bintang merah) sebenarnya merupakan area dengan tingkat seismisitas rendah," kata Daryono sambil membagi gambar peta seismisitas di sekitar lokasi, Senin (1/12).
Namun karena tergolong gempa dangkal karena kedalamannya di bawah 10 km, getaran menyebab kerusakan di sejumlah lokasi. Selain itu pusat gempa yang berada di tengah kota juga menjadi faktor.
"Epicenter Gempa Sumedang ini terletak persis di Kota Sumedang dan sesuai/terkonfirmasi dengan kerusakan yang terjadi, sehingga gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang yang berada di wilayah tersebut," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sesar aktif yang dimaksud adalah Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Meski jarang, sejarah mencatat pada 1972 di episenter yang serupa pernah terjadi gempa merusak akibat pergerakan sesar ini.
"Pada 19 Desember 1972 gempabumi Mag. 4,5 pernah mengguncang Kab. Sumedang berdampak mencapai skala Intensitas VI MMI. Gempa kerak dangkal saat itu menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah dan longsoran di Cibunar, Rancakalong, Sumedang," jelas Daryono.
Laporan sementara dari BPBD Jawa Barat, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Pasien di RSUD Sumedang juga sempat dievakuasi demi keselamatan. Ada juga beberapa bagian bangunan yang retak.
ADVERTISEMENT