Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
BMKG Urai Intensitas Gempa di RI Meningkat Signifikan, Waspadai Zona Megathrust
2 Maret 2023 12:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berbicara panjang lebar soal potensi gempa dan bencana di Indonesia. Ia menyoroti potensi segmen megathrust yang bisa memicu guncangan besar.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, Indonesia ini tempat terjadinya ada 6 tumbukan lempeng. Di barat Pulau Sumatra, di sebelah selatan Pulau Jawa sampai Nusa Tenggara, di sekitar Indonesia timur Laut Banda, utara di Sulawesi utara, Papua, dan beberapa lempeng di Maluku Utara.
"Akibat tumbukan patahan tadi, terbagi menjadi segmen-segmen. Segmen megathrust mega besar (sangat besar)," kata Dwikorita dalam paparannya secara daring, Kamis (2/3).
Penjelasan Dwikorita disampaikan pada acara "Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya" yang diadakan Sekolah Partai PDIP.
Dwikorita kemudian menjelaskan spesifik apa itu zona megathrust. Ada kekhawatiran yang disampaikan.
"Yang disebut sebagai zona megathrust apabila antarsegmen bergeser karena tumbukan, maka kita merasakannya sebagai gempa bumi. Ini yang kami selalu monitor," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Apabila terjadi geseran atau patah dengan daya geser yang tinggi misalnya 8 magnitude dikhawatirkan di zona subduksi ini akan mengakibatkan tsunami. Selain juga munculnya magma ke permukaan bumi," urai Dwikorita.
Di sisi lain, potensi itu tak hanya terjadi di laut. Di darat juga ada potensi patahan dan lengkungan.
"Namun, jangan dilupakan zona subduksi tadi, darat juga mengalami pelengkungan tadi, terjadilah patahan, jadi tidak hanya di laut, juga di darat. Ada 295 patahan di darat, ini belum semua, ada patahan baru di Cianjur, yaitu patahan Cugenang yang sebabkan gempa Cianjur lalu," kata dia.
Intensitas Gempa Bertambah
Dwikorita memperingatkan, dengan adanya potensi itu, seluruh pihak agar terus waspada. Apalagi intensitas gempa beberapa tahun ke belakang meningkat.
ADVERTISEMENT
"Gempa meningkat sebelumnya 5.000-6.000 dalam satu tahun terjadi gempa, sekarang rata-rata terjadi 10.000 gempa tiap tahun, artinya signifikan. Kejadian gempa global juga meningkat di seluruh dunia," tutur Dwikorita.
Namun, Indonesia memiliki karakter khas sehingga level kewaspadaan perlu ditingkatkan.
"Negara lain tidak sepadat kita karena kita 3 punya tumbukan lempeng, Indo Australia, Selatan dan Timur ke arah Asia," tutupnya.