BMKG: Waspadai Potensi Banjir, Gempa hingga Tsunami, tapi Jangan Panik

31 Januari 2021 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan masyarakat perlu mewaspadai potensi multibencana yang akan terjadi pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Potensi bencana yang dia maksud tak hanya terkait hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh cuaca semacam banjir dan tanah longsor. Akan tetapi, potensi bencana gempa bumi dan juga potensi tsunami.
"Kita perlu terus mewaspadai potensi multi bencana. Jadi tidak hanya hidrometeorologi, tapi lupa ada potensi gempa bumi dan lupa potensi tsunami. kami mengimbau agar kita tetap mewaspadai potensi multi bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami, namun tidak panik," ujar Dwikorita melalui keterangan pers virtual, Minggu (31/1).
"Caranya bagaimana terus monitor perkembangan informasi peringatan cuaca dan peringatan dini dari BMKG. Gunanya adalah agar kita bisa menyesuaikan diri, mengatur kegiatan kita atau menghindari tempat-tempat yang sudah terprediksi," lanjut Dwikorita.
Karena, menurut dia, setiap peringatan dini BMKG menyampaikan detail potensi cuaca ekstrem hingga per kecamatan dan waktu.
ADVERTISEMENT
"Daerahnya di mana, potensi cuaca ekstrem di kecamatan mana saja mulai dari jam berapa. Itu manfaatnya agar kita bisa mengatur rencana, mengatur kegiatan kita. Cara untuk tidak panik seperti itu mengatur kegiatan kita," ujar dia.
Lebih lanjut Dwikorita juga mengatakan untuk mengantisipasi bencana gempa, longsor dan tsunami, dia berpesan kepada masyarakat harus rutin mengecek kondisi rumah yang ditempati.
"Pesan kami agar kita menyadari harus segera mengecek bangunan rumah kita, lokasi rumah kita apakah sudah cukup aman, jauh dari lereng longsor, jauh dari tempat yang rawan tsunami, kalau ternyata tempat itu rawan tsunami, maksud saya kita harus tetap waspada," ujar Dwikorita.
"Misalnya ada hotel di tepi pantai rawan tsunami kita harus waspada ada tsunami ada peringatan dini kita harus segera memonitor agar segera naik ke lantai yang lebih tinggi. Jadi poinnya seperti itu," lanjut dia.
ADVERTISEMENT