BNI Ajak Anak Yatim Tonton Jazz

kumparanNEWS

5 Maret 2017 23:15 WIB

Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB

Event BNI untuk anak yatim piatu di Java Jazz. (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)

Sebanyak 30 anak yatim dari seluruh Jakarta ikut menikmati event BNI Java Jazz 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka tampak sumringah usai menonton performa dari Glenn di BNI Stage.

Usai menikmati pertunjukan yang ciamik, mereka diajak untuk bertemu dengan Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo di BNI Taplus Muda Lounge. Tiga puluh anak berkaos ungu ini tampak rapi berjajar dan mendengarkan sambutan singkat dari Anggoro di lantai dua.

"Ini bisa digunakan untuk belanja, untuk beli makan, beli minum juga," ujar Anggoro saat membagikan TapCash, Minggu (5/3).

Menurutnya, salah satu tujuan BNI Java Jazz 2017 adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk menggunakan e-money. Selain mengajak sejumlah anak yatim untuk menikmati jazz, mereka juga diberi kesempatan mencoba pengalaman bertransaksi dengan menggunakan TapCash.

TapCash bersaldo Rp 100 ribu ini bisa digunakan di seluruh booth di BNI Java Jazz. Karena memang, seluruh transaksi di BNI Java Jazz 2017 hanya bisa dilakukan dengan menggunakan TapCash atau aplikasi UnikQu.

"Kita kan sedang dalam gerakan Less Cash Money. Jadi kami sambil mengedukasi masyarakat, agar mereka mencoba merasakan transaksi tanpa menggunakan uang tunai," ujarnya.

Selain mengajarkan mengenai less cash money dengan pengalaman menggunakan TapCash, ia juga berharap bisa memberikan pengalaman dan semangat bagi mereka. Apalagi, ia ingin menghapus stigma masyarakat mengenai musik jazz yang dianggap hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas.

"Dengan mengajak mereka ke sini (BNI Java Jazz 2017), mereka bisa melihat orang-orang hebat yang diharapkan akan memicu semangat mereka untuk tidak mudah menyerah. Kan banyak orang hebat yang muncul dari Java Jazz," ujar Anggoro.

Salah satu perbedaan mendasar BNI Java Jazz 2017 dengan tahun sebelumnya adalah kali ini seluruh pengunjung dapat mengikuti seluruh konser tanpa ada pembeda. Sehingga, seluruh pengunjung mendapatkan fasilitas yang sama.

"Jika sebelumnya kan tidak semua bisa menikmati guest star utama kita. Sekarang semuanya bisa menikmati. Cuma tinggal bagaimana mereka mengatur waktu saja agar bisa menikmati semua," ujar Anggoro menambahkan.

Transitional loading...