BNN: Ada yang Tanam Katinon di Indonesia

30 Mei 2018 14:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barbuk katinon, ekstasi, dan sabu di BNN (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barbuk katinon, ekstasi, dan sabu di BNN (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 67,9 kilogram katinon asal Ethiopia. Namun, daun yang juga dikenal dengan sebutan "Teh Arab" itu diketahui juga ditanam di Indonesia, terutama di daerah dengan iklim sejuk.
ADVERTISEMENT
"Misal (katinon ditanam) kaya di Puncak berarti di tempat-tempat yang dingin," kata Kepala BNN Komjen Heru Winarko di kantornya, Rabu (30/5).
Heru mengatakan mayoritas pengguna katinon di Indonesia bukan WNI, melainkan WNA. "Memang katinon ini kebanyakan demand-nya orang asing jadi memang mungkin karena pada banyak ke Indonesia sehingga keperluan banyak meningkat. Katinon ini rata-rata penggunanya bukan orang Indonesia," katanya.
Pemusnahan Barbuk katinon, ekstasi, dan sabu (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemusnahan Barbuk katinon, ekstasi, dan sabu (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Selain itu, Heru juga menyebut kebun tanaman ini ditemukan di dalam dan di luar pulau Jawa. Heru juga menuturkan BNN tengah mengupayakan upaya pemusnahan dengan cara replanting atau penanaman ulang dengan tanaman yang lebih menghasilkan.
"Sekarang kita imbau terhadap semua masyarakat kalau ada tanaman-tanaman mencurigakan seperti katinon ini supaya diinformasikan ke aparat yang berwajib. Baik kepolisian maupun TNI yang ada di desa, Babinsa maupun BNN Kota maupun Provinsi," imbau Heru.
ADVERTISEMENT
Katinon ini diungkap peredarannya pada 23 Maret lalu. "68 kilogram Katinon ini berasal dari Ethiopia dan akan dikirimkan dengan tujuan Ancol, Jakarta Utara dan Dumai, Riau," tutur Heru.
Dalam pengungkapan peredaran daun katinon ini ada 3 tersangka yang ditangkap BNN. Mereka adalah MAT, JA dan PBD.