Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara sudah sangat akut. Selain jadi tujuan pengiriman narkoba dari Malaysia, Sumut juga jadi gudang pengiriman narkoba ke sejumlah wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sumut merupakan pengguna (narkoba) terbesar nomor dua di Indonesia. Dan (kota) Medan adalah salah satu gudang yang terbanyak narkoba (nya) untuk dikirim ke wilayah di Indonesia," ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari, di BNNP Sumut, Rabu (11/12).
Arman mengatakan, hampir seluruh narkoba yang masuk ke Sumut dari Malaysia melalui jalur laut. Narkoba itu lalu diedarkan ke sejumlah daerah di Indonesia maupun di Kota Medan.
Arman mencontohkan, saat BNN membongkar peredaran 60 kg sabu dari tersangka Zul, di Medan, Selasa (10/12). Narkoba itu didapatkan pria yang bekerja sebagai Pebetor itu dari jaringan internasional, melalui Kota Tanjung Balai.
"(Narkoba) dibawa melalui jalur laut menggunakan kapal kayu dan serah terima di tengah laut dari sindikat internasional dari Malaysia kepada sindikat lokal dari Indonesia dan dibawa ke Kota Tanjung Balai (Sumut). Dari Tanjung Balai kemudian disimpan di gudang di TKP (Kota Medan) kita lakukan penggeledahan," ujar Arman.
Selain menyimpan narkoba, kata Arman, tersangka Zul juga mengedarkannya ke tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Motifnya seolah-olah belanja ke pasar, narkoba diletakkan di bagian kanan dan kiri keranjang yang dibawa dengan Bentor," ujar Arman.
Modus ini, menurut Arman, menunjukkan bahwa peredaran narkoba di masyarakat bukan hanya pada tempat hiburan tetapi juga sudah merambah ke semua lini.
"Saya kira ini jadi perhatian kita semua, masyarakat dan pejabat di Kota Medan dan Sumut, jangan cuma banyak pungli dan korupsi," ungkap Arman.
Live Update