BNN Ungkap Modus Penyelundup Narkoba: Ditelan, Dimasukkan ke Vagina bahkan Dubur

14 Januari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Marthinus Hukom menyampaikan rilis kepada media pada Konferensi Pers terkait pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Marthinus Hukom menyampaikan rilis kepada media pada Konferensi Pers terkait pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap modus-modus Warga Negara Asing (WNA) menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Aksi penyelundupan itu terungkap saat petugas Bandara Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
“Concern kami di Bandara Soekarno Hatta dalam hal ini ada dua kasus di hadapan kita yaitu yang sangat menarik berkaitan akhir tahun kemarin menjelang tahun baru 2025,” Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, saat Konferensi pers di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (14/1).
Ada dua modus yang menjadi andalan para pelaku, yakni swallowing (menelan) dan insert (memasukkan ke tubuh). “Dan ini memang berulang. Seperti yang Pak Deputi sampaikan, kasus ini berulang,” ujarnya.
Dua kasus penyelundupan yang melibatkan warga negara Thailand berhasil diungkap awal tahun 2025. Modus ini disebut sebagai salah satu cara paling sulit dideteksi oleh petugas, karena barang bukti tersembunyi di dalam tubuh pelaku.

Sulit Dideteksi

Sejumlah tersangka perderan narkotika diperlihatkan pada Konferensi Pers terkait pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Gatot menjelaskan, modus ini membutuhkan pendalaman khusus untuk mendeteksi narkotika yang dibawa oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
“Dan ini sulit sekali karena ini butuh pendalaman, perlu waktu untuk mengetahui apakah mereka menelan, bagaimana memasukkan ke dalam perutnya, sehingga perlu dirontgen dan sebagainya,” ujarnya.
Dalam salah satu kasus, dua perempuan asal Thailand membawa sabu dengan total 333,19 gram. Pelaku pertama menelan 36 butir sabu, memasukkan satu butir ke dalam vagina, dan sembilan butir ke dubur.
“Kalau di yang pertama, tersangka pertama itu membawa menelan itu 36 butir. Ditelan 36 butir. Kemudian yang dimasukkan vagina 1 butir. Kemudian yang dipakai dubur 9 butir,” ujar Gatot.
Sementara itu, pelaku kedua menggunakan metode berbeda, yakni memasukkan narkoba ke vagina dan dubur, tanpa menelan.
“Kemudian yang satu lagi, yang perempuan agak muda. Itu membawa 333,19 gram. Itu satu butir masuk ke alat kelamin. Kemudian yang sembilan butir, bungkus kecil itu masuk ke dubur,” ujarnya
ADVERTISEMENT
Ia diketahui membawa sembilan butir sabu dalam kemasan kecil di dubur dan satu kemasan sabu seberat 333,19 gram di vagina.

Modus Telan Jadi Tantangan Berat

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Marthinus Hukom menyampaikan rilis kepada media pada Konferensi Pers terkait pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN RI, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurut Gatot, modus telan menjadi tantangan berat bagi petugas Bea Cukai karena tidak ada barang bukti yang terlihat secara langsung saat pemeriksaan di bandara.
“Modus dibawa oleh kurir dari Thailand dua orang perempuan dijepit kemudian swallow dimasukkan lewat tiga saluran yaktu lewat dubur, vagina, dan ditelan. Jadi tiga-tiganya dilakukan, mungkin ini modus yang paling sulit untuk diungkap karena memang dia membawanya ditelan sehingga perlu dibawa ke rumah sakit untuk memeriksanya,” ujarnya.