BNPB: 2.535 WNI dari LN Positif Corona, Terdeteksi di Bandara Soetta

18 Januari 2022 15:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja dengan BNPB terkait sejumlah agenda, di antaranya evaluasi anggaran hingga pembahasan isu-isu aktual. Dalam pemaparannya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan perkembangan isolasi WNI yang baru kembali dari luar negeri di Wisma Atlet.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, ada 2.535 WNI yang pulang dari luar negeri terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka semua masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta dan langsung diisolasi di Wisma Atlet.
"Nah yang lewat Soekarno-Hatta ini sekarang yang positifnya 2.535 orang sehingga di sana sudah disiapkan satu tower lagi. Di RSDC yang semula bisa untuk karantina karena positif COVID meningkat terus 2 minggu terakhir, sehingga khusus Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet digunakan khusus untuk isolasi," kata Suharyanto di Gedung DPR, Senayan, Selasa (18/1).
Kemudian dari 2.535 WNI yang kembali dari luar negeri dan dinyatakan positif COVID-19, yang harus dirawat sejumlah 404 orang dan semuanya sudah dinyatakan sembuh. Sehingga kini yang masih memerlukan perawatan ada 47 orang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai rapat koordinasi percepatan penanganan gempa bumi 6,6 M di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Sabtu (15/1). Foto: BNPB
"Artinya kalau kita lihat dari yang dirawat ini, ternyata banyak yang sembuh daripada yang sakit. Dan gejalanya dari Omicron ini rata-rata gejalanya tanpa gejala dan gejala ringan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait tingkat keparahan, Suharyanto mengatakan 14 orang bergejala ringan dan satu orang bergejala parah. Satu orang yang bergejala parah dikarenakan usia yang sudah cukup sepuh.
"Yang [gejala] berat cuma satu itu karena usianya sudah sepuh. Sekarang masih dirawat secara intensif di Wisma Atlet. Tapi yang ringan adalah 1.147 dan yang tanpa gejala 1.148, dan rata-rata yang positif ini yang dari luar negeri," jelasnya.
"Transmisi lokal masih sedikit, tapi yang datang dari luar negeri yang banyak," lanjutnya.
Sementara terkait tren kedatangan WNI dari luar negeri, saat ini yang banyak tiba di Indonesia adalah mereka yang baru pulang usai berlibur atau dinas. Sementara jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI), pelajar, dan mahasiswa yang dari luar negeri relatif lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
"Untuk yang PMI, pelajar, mahasiswa kami siapkan tiga rusun dan satu wisma, yaitu Rusun Nagrak Cilincing ini sudah dibuka sampai tower 10, Pasar Rumput Manggarai, dan Wisma Atlet Pademangan. Sekarang alhamdulillah karena sudah semakin turun untuk PMI, sehingga sampai hari ini BOR-nya 40%," ungkapnya.
Selain itu, BNPB juga bekerja sama dengan PHRI untuk menyiapkan kamar-kamar hotel sebagai lokasi isolasi dan karantina. Kamar hotel disiapkan jika jumlah WNI yang kembali dari luar negeri terus meningkat.
"Untuk antisipasi jumlah WNI yang kembali dari luar negeri yang bukan PMI, kami kerja sama dengan PHRI. 134 hotel disiapkan, sekarang yang terisi 45,0%," pungkasnya.