BNPB: 48 Orang Tewas Akibat Gempa Palu, Korban Tsunami Belum Dihitung

29 September 2018 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pasien mendapat perawatan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). (Foto: ANTARA FOTO/HO/BNPB Sutopo Purwo Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pasien mendapat perawatan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). (Foto: ANTARA FOTO/HO/BNPB Sutopo Purwo Nugroho)
ADVERTISEMENT
Gempa berkuatan 7,4 magnitudo yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengakibatkan 48 orang meninggal dunia. Data ini dipastikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
ADVERTISEMENT
"Data sementara tercatat total 48 orang meninggal di Kota Palu dan 236 luka dan ribuan rumah rusak. diperkirakan jumlah akan bertambah. Korban meninggal sebagian besar karena gempa bumi," jelas Sutopo dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (29/7).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat konfrensi pers terkait bencana Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat konfrensi pers terkait bencana Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Meski demikian, Sutopo belum bisa memastikan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Kota Palu, yang terjadi pascagempa. Pihak BNPB belum menerima laporan secara resmi data korban meninggal di lapangan.
"Sedangkan untuk korban tsunami banyak kita temukan di beberapa bibir pantai, tapi belum kita hitung, korbannya ada tapi datanya belum dilaporkan secara resmi ke BNPB," kata Sutopo.
Korban yang belum dievakuasi di dekat pantai yang diterjang tsunami di Palu. (Foto: Dok. SAR Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Korban yang belum dievakuasi di dekat pantai yang diterjang tsunami di Palu. (Foto: Dok. SAR Indonesia)
Sutopo memastikan, penanganan gempa - tsunami akan terus dilakukan. Hingga saat ini, berbagai bantuan dari TNI - Polri, Tim SAR, dan relawan terus diterjunkan ke Kota Palu dan sekitarnya, untuk mengevakuasi korban meninggal.
ADVERTISEMENT
"Upaya penanganan darurat telah dilakukan sejak kemarin, baik penanganan SAR. Evakuasi dengan fasilitas seadanya karena listrik padam dan komunikasi yang lumpuh," terang Sutopo.
Pelepasan sebanyak 200 prajurit TNI, 35 Basarnas dan dua Kominfo guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa dan tsunami. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan sebanyak 200 prajurit TNI, 35 Basarnas dan dua Kominfo guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa dan tsunami. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Sementara itu, berdasarkan data sementara dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), jumlah korban tsunami di Kota Palu hingga saat ini berjumlah 118 jiwa.
“Jumlah korban tsunami saat ini mencapai 118 jiwa, belum termasuk yang tertimbun bangunan,” kata Syahrul, Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan, saat dihubungi kumparan, Sabtu (29/9). Syahrul sejak semalam mendapatkan laporan realtime dari tim relawan di Kota Palu.
Gempa di Kota Palu terjadi pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB. Tak lama berselang, tsunami terjadi di bibir pantai Kota Palu, sekitar pukul 18.22 WIB. Pihak BMKG sempat mengaktifkan peringatan tsunami pascagempa.
ADVERTISEMENT