BNPB & Pemda Sumbar Akan Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Marapi

16 Mei 2024 23:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Daerah Sumatera Barat bersama akan membangun sistem peringatan dini banjir lahar dingin Gunung Marapi.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan dalam pembangunannya tetap disupervisi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Tadi sepakat Pemda dan BNPB disupervisi BMKG dan PVMBG membuat peringatan dini cerdas murah, yaitu dibuat bentangan-bentangan kabel. Ketika air menyentuh kabel itu tiba-tiba alarm bunyi sehingga masyarakat bisa segera mengungsi," kata Suharyanto di Bukittinggi, Kamis (16/5).
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Selama ini, Suharyanto mengungkapkan, warga setempat hanya mengandalkan intuisinya dalam melihat potensi banjir yang akan terjadi.
"Ada salah satu daerah kearifan lokal, begitu melihat airnya keruh, di atas gelap, mereka mengungsi ke tempat tinggi akhirnya selamat," ungkap dia.
"Kan tidak semua kampung ini punya kearifan lokal, pemahaman seperti itu. Sehingga kita pemerintah harus memberikan alatnya," sambungnya.
ADVERTISEMENT

Belum Ada Sistem Peringatan Banjir

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan masih ada kekurangan dalam sistem peringatan banjir lahar dingin bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan saat ini yang tersedia baru hanya sistem peringatan dini terkait cuaca. Belum ada sistem peringatan terkait banjir.
"Jadi karena keterbatasan yang ada baru early warning system untuk cuaca, maka masyarakat yang di sepanjang itu belum tentu bisa memanfaatkan, yang dibutuhkan adalah early warning system yang ada di sungai," kata Dwikorita di Bukittinggi, Kamis (16/5).
Dengan adanya sistem peringatan dini banjir, Dwikorita mengatakan, masyarakat sekitar yang berpotensi terdampak bisa lebih waspada.
"Misal sudah terjadi banjir bandang di hulu atas, bawah itu sudah mendapat early warning, jadi dalam waktu katakanlah 10 menit, 20 menit, atau satu jam, itu sudah ada, nah itu yang belum ada, itu yang belum dibangun," ujarnya.
ADVERTISEMENT