news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

BNPB Bangun 50 Hunian Sementara bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

21 Maret 2025 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kondisi Pasar Boru dengan latar belakang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kondisi Pasar Boru dengan latar belakang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (17/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal membangun hunian sementara bagi warga yang rumahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. Saat ini, sudah tersedia 90 hunian sementara.
ADVERTISEMENT
Rencananya, BNPB bakal membangun kembali 50 hunian sementara yang akan ditempati oleh 250 kepala keluarga (KK).
“Kemudian tadi sepakat dalam rapat BNPB juga akan membangun 50 kopel lagi. Jadi ada 250 KK lagi yang akan dipindahkan ke huntara (hunian sementara),” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Jumat (21/3).
“Hunian sementara yang sekarang sudah ada di Gunung Lewotobi itu ada 90 kopel. Satu kopelnya itu 5 KK, jadi cukup untuk 450 kepala keluarga,” tambah dia.
Suharyanto mengatakan, saat ini baru 263 KK yang menempati hunian sementara karena beberapa di antaranya memilih untuk tinggal bersama keluarga. Targetnya, ada 450 KK dari pengungsian yang akan dipindahkan ke hunian sementara.
ADVERTISEMENT
“Tetapi yang baru menempati sekarang hanya 250 KK. Kemudian ditambah ada 13 KK, jadi 263 KK. Nah harapannya sebelum lebaran itu nanti sudah masuk semua. Sehingga ada 450 KK yang pindah dari pengungsian masuk ke huntara,” ujarnya.
Kepala BNPB Mayjen Suharyanto usai Rakor Tingkat Menteri (RTM) tentang Percepatan Penanganan Pascabencana Gunung Lewotobi dan Konflik Sosial Flores Timur di KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Sementara itu, warga yang menolak tinggal di hunian sementara, kata Suharyanto, akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah setiap bulannya. Tunjangan tersebut senilai Rp 600 ribu, yang diberikan selama enam bulan.
“Nah, sisanya ada mereka yang memilih tidak mau tinggal di huntara, tapi mereka mau tinggal di rumah saudara atau keluarganya. Dan pemerintah membantu, namanya dana tunggu hunian. Per kepala keluarga Rp 600 ribu diberikan selama 6 bulan jadi Rp 3.600.000,” pungkasnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi, Kamis (20/3) pukul 22.56 WITA. Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki yang sebelumnya berada pada status III atau Siaga, kini naik ke level IV atau Awas.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis, 20 Maret 2025, sekitar pukul 22.00 WITA, letusan besar terjadi di gunung kembar ini. Letusan membuat warga di beberapa desa berhamburan keluar. Terdapat satu korban mengalami luka-luka dan lebih dari 4.000 warga mengungsi.