Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BNPB Buka Posko Aduan Korban Hilang Imbas Letusan Gunung Lewotobi di NTT
4 November 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membuka posko aduan korban hilang akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Letusan itu terjadi pada Senin (4/11) dini hari tadi.
ADVERTISEMENT
"Bagi saudara-saudara kita warga terdampak di Flores Timur yang merasa masih ada kehilangan keluarga atau anggota keluarga yang belum ditemukan, segera laporkan kepada personel SAR setempat atau ke perangkat desa setempat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11).
"Laporan akan kita tindak lanjuti," lanjut dia.
Muhari menyebut, posko kedaruratan di lokasi kejadian bencana juga telah diaktifkan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto disebut bakal meninjau langsung lokasi bencana dalam penanganan warga yang terdampak.
"[Kepala BNPB] akan membawa langsung keperluan-keperluan logistik dasar bagi warga terdampak, baik itu logistik makanan maupun nonmakanan," tutur Muhari.
Bantuan logistik itu berupa paket sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, terpal, matras, selimut, serta keperluan perempuan dan balita.
ADVERTISEMENT
"Kepala BNPB akan memimpin langsung penanganan darurat di lapangan khususnya untuk memastikan bahwa penanganan pengungsi dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak baik itu yang mengungsi maupun tidak mengungsi itu bisa kita pastikan efektif dan efisien," pungkasnya.
Adapun akibat letusan Gunung Lewotobi itu, setidaknya hingga saat ini telah mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut, 1 orang masih belum ditemukan karena terjebak reruntuhan akibat letusan. Sementara, 6 orang sudah berhasil teridentifikasi identitasnya.
Letusan ini juga berdampak pada 7 desa yang berada di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
Terdapat 6 desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang. Kemudian, satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.
ADVERTISEMENT
Muhari juga merinci jumlah warga yang terdampak akibat bencana ini, yakni sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa.
"Ini bukan jumlah pengungsi, tetapi ini jumlah warga terdampak di 7 desa ini," tandasnya.
Akibat bencana ini, BNPB pun menetapkan status tanggap darurat bencana selama 58 hari. Terhitung dari 4 November hingga 31 Desember 2024 mendatang.