BNPB Minta 13 Provinsi Waspadai La Nina: Rawan Banjir Bandang hingga Longsor

24 Juni 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Foto: Youtube/ BNPB Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Foto: Youtube/ BNPB Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BNPB memperingatkan sejumlah daerah yang berpotensi terjadi bencana akibat fenomena La Nina sepanjang Juli 2024. Bencana tersebut antara lain banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkap daerah mana saja yang dimaksud dalam Disaster Briefing BNPB yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Senin (24/6).
"Sebagian besar Sumut, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan," kata Muhari.
Fenomena La Nina menyebabkan suhu laut di wilayah tersebut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya.
"Prediksi BMKG di 2024 ini misanya di Sumut itu terjadi peningkatan curah hujan. Secara otomatis kalau curah hujannya tinggi maka intensitas bencananya juga tinggi, banjir banding, banjir, longsor, juga tinggi," tutur Muhari.
Ilustrasi Banjir Bandang Foto: Igoy El Fitra/Antara
Namun di sisi lain, BNPB juga mengingatkan daerah lain bukan berarti tak mawas diri. Apalagi daerah yang secara historis sering terjadi bencana di bulan Juli.
ADVERTISEMENT
"Dari historis 5 provinsi dengan kejadian bencana tertinggi dalam 10 tahun terakhir di Bulan Juli, bukan hanya Sumatera Utara saja di Sumatera tapi juga Aceh. Di Jawa itu ada Jawa Tengah dan Jawa Barat, Sulawesi itu confirmed dengan prediksi BMKG yaitu Sulawesi Tengah," tutur Muhari.
Selain itu, menurutnya, tidak semua daerah yang intensitas curah hujannya tinggi mengalami bencana. Sebaliknya, tidak semua daerah yang terjadi bencana intensitas curah hujannya tinggi.
"Semua tergantung kerentanan daerahnya, dia ada tebing yang curam dan tak ada vegetasi misalnya. Untuk kondisi itu tidak perlu hujan intensitas tinggi yang membuat daerah itu longsor," tutupnya.