Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
BNPB Sebut Penanganan Gempa Cianjur Lebih Baik dari Bencana Sebelumnya
3 Desember 2022 12:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Petugas SAR gabungan melakukan evakuasi korban longsor akibat gempa bumi di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa barat, Sabtu (26/11/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gjt2b66y9atp2p0a86zyc9az.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pengungsi sudah semakin baik. Pengalaman gempa Cianjur itu koordinasinya jauh lebih baik dari pada kejadian sebelumnya. Contoh Semeru dan sebagainya. Karena lokasinya di 16 kecamatan masih bisa dijangkau, meski ada beberapa yang susah dijangkau, ada satu dua kampung yang tidak bisa diakses," ujar Pangarso dalam bincang Polemik MNC Trijaya, Sabtu (3/12),
Menurutnya, kejadian gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November lalu, ditangani dengan cepat dan lebih terkontrol. Ia mengaku, pihaknya langsung melakukan koordinasi antarlembaga pada malam hari setelah kejadian.
"Jadi memang koordinasi itu sudah kami lakukan sejak Senin malam, Kepala BNPB rapat dengan kepala lembaga di tingkat nasional terkait perkembangan Cianjur dan bagaimana aksi Cianjur. Sehingga Selasa pagi kita membuat posko," kata Pangarso.
ADVERTISEMENT
"Kami berkoordinasi dengan relawan sehingga kita bisa tahu berapa kekuatan relawan. Jadi siang kejadian, malam kita rapat dengan kementerian lembaga, pagi sudah action. Cuma memang di sini kan masyarakat masih panik. Pusat pemerintah kabupaten belum terorganisir karena ada yang jadi penyintas," sambungnya.
Lokasi Cianjur yang tak jauh dari Jakarta juga disebut sebagai faktor yang memudahkan kerja-kerja penanganan pascagempa. Presiden Jokowi bahkan mengunjungi Cianjur dua kali sejak gempa 21 November lalu.
"Kita sudah 14 hari, mungkin hari pertama sampai haru ketiga panik, petugas daerah juga jadi penyintas. Sampai ke sini kan semua kementerian lembaga turun. Kemudian dibagi beberapa klaster: kesehatan, pendidikan, semuanya bisa berjalan semestinya. Kesiapsiagaan ini jauh lebih terbentuk," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu hingga Jumat (2/11) petang, tercatat sebanyak 331 korban meninggal dunia, 11 orang masih dalam pencarian, dan 114.683 jiwa masih bertahan di pengungsian.