BNPB: Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi di NTT Telah Dievakuasi ke 3 Desa

4 November 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor melintas dengan berlatar belakang Gunung Lewotobi Laki-laki yang erupsi di Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor melintas dengan berlatar belakang Gunung Lewotobi Laki-laki yang erupsi di Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus pada Senin (4/11) dini hari. Laporan terbaru menyebut bahwa setidaknya terdapat 10 korban yang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa jumlah warga yang terdampak akibat letusan ini sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa.
"Ini bukan jumlah pengungsi, tetapi ini jumlah warga terdampak di 7 desa ini," ujar Muhari dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11).
7 desa terdampak tersebut berada di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura. Rinciannya, 6 desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang. Kemudian, satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.
Muhari mengungkapkan bahwa sebagian besar dari jumlah warga terdampak tersebut telah dievakuasi ke 3 desa.
"Sebagian besar dari jumlah hitungan warga terdampak ini sudah bergerak ke tempat pengungsian di 3 desa, yakni ada 3 desa yang disiapkan oleh pemerintah daerah," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Untuk hitungan jumlah pengungsi masih kita lakukan pendataan karena masih berjalan dilakukan dan baru bergerak dini hari tadi," jelasnya.
Sejumlah warga bersiap mengungsi saat Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan abu vulkanik di Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
Selain itu, kata Muhari, posko kedaruratan di lokasi kejadian bencana juga telah diaktifkan.
Muhari menyebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga akan meninjau langsung lokasi bencana dalam penanganan warga yang terdampak.
"[Kepala BNPB] akan membawa langsung keperluan-keperluan logistik dasar bagi warga terdampak, baik itu logistik makanan maupun nonmakanan," tuturnya.
Bantuan logistik itu berupa paket sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, terpal, matras, selimut, serta keperluan perempuan dan balita.
"Kepala BNPB akan memimpin langsung penanganan darurat di lapangan khususnya untuk memastikan bahwa penanganan pengungsi dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak baik itu yang mengungsi maupun tidak mengungsi itu bisa kita pastikan efektif dan efisien," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Akibat bencana ini, BNPB menetapkan status tanggap darurat bencana selama 58 hari. Terhitung dari 4 November hingga 31 Desember 2024 mendatang.