BNPT Minta Masyarakat Waspadai Narasi Kelompok Teror Soal Produk Kafir

6 Mei 2020 17:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamli, mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyebaran narasi atau ideologi terorisme di media sosial di masa pandemi corona saat ini.
ADVERTISEMENT
Masyarakat diminta tidak sembarangan dalam menyerap apalagi menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Saat ini, katanya, semua orang lebih banyak berdiam di rumah serta leluasa berselancar di dunia daring.
“Ini situasi seperti ini yang mungkin harus kita hadapi. Dan bapak-ibu semua jangan sampai terpengaruh narasi-narasi soal kita di masa COVID-19 ini, wajib melakukan serangan terhadap pemerintah dan tempat-tempat yang dianggap produk kafir,” ungkap Hamli dalam sesi diskusi bertajuk ‘Waspada Kejahatan Terorisme di Era Corona’ yang digelar forum SekalilagiID, Rabu (6/5).
“Serangannya sekarang, narasinya banyak di online. Ini mari sama-sama ibu-bapak kita bersama-sama menjaga. Di kala negara seperti ini, masyarakat takut, masih dikasih lagi ketakutan terorisme,” imbuhnya.
Hal itu disampaikan Hamli saat mengulas potensi ancaman teroris di Indonesia saat masa pandemi virus corona. Menurutnya ancaman aksi teroris pada dasarnya ada sepanjang masa, tidak di waktu krisis corona saja.
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
Namun, dia menilai kondisi krisis corona memberi dorongan lebih besar bagi kelompok terorisme untuk bergerak. Ditambah lagi saat ini bulan Ramadhan, yang merupakan salah satu momen yang biasanya dimanfaatkan para teroris untuk menjalankan ‘ibadah’ jihadnya.
ADVERTISEMENT
Hamli menyebut, indikasi kian gencarnya pergerakan terorisme di Indonesia di masa corona dan bulan Ramadhan itu terlihat dari banyaknya penangkapan yang dilakukan Densus 88 baru-baru ini.
“Ini bukan isapan jempol, namun terbukti. Mulai 25 Maret kemarin Densus 88 sudah menangkap beberapa orang,” ucapnya.
Diketahui, penangkapan anggota jaringan terorisme selama April terjadi di sejumlah daerah. Mulai dari penangkapan di Maluku, Sulawesi Tenggara, Sidoarjo, serta terakhir penangkapan di Banten.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, mantan narapidana terorisme, Sofyan Tsauri, mengatakan bahwa situasi serba sulit akibat adanya pandemi corona saat ini, adalah lahan subur bagi aksi-aksi terorisme. Katanya, situasi seperti inilah yang ditunggu-tunggu para jihadis dalam kelompok-kelompok teroris.
“Seandainya saya seorang jihadis, karena pernah mantan, file itu di kepala itu masih ada. Dan situasi seperti ini memang ditunggu-tunggu kalangan jihadis. Karena memang pemikiran-pemikiran kekerasan ini, teroris, tidak akan bisa berkembang, tidak akan bisa hidup dalam kondisi misalnya perut kenyang,” ungkap Sofyan.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.