Bobby Minta Napi Kutacane Jangan Sampai ke Sumut, Kapolda Awasi Ketat Perbatasan

Gubernur Sumut Bobby Nasution Bobby Nasution di Polda Sumut. Foto: Pemko Medan

Gubernur Sumut Bobby Nasution meminta agar 26 narapidana (napi) di Lapas Kelas IIB Kutacane Aceh yang kabur jangan sampai masuk ke Sumut.

Ada 52 napi yang kabur dari Lapas Kutacane pada Senin (10/3). 26 di antaranya sudah berhasil ditangkap.

Terkait hal itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Februanto menuturkan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Polda Aceh.

“Kita membantu Polda Aceh membantu (untuk menangani) daripada tahanan (yang kabur),” kata Whisnu di Polda Sumut pada Kamis (13/3).

“Kita dengan Karo Ops sana (Polda Aceh) cukup baik dan kita akan mendukung membantu kegiatan ditangkap kembali para napi yang lepas di Kutacane,” kata dia.

Kutacane berbatasan dengan Kabupaten Tanah Karo, Sumut. Untuk itu, kata Whisnu, pihaknya juga mengamankan perbatasan Aceh dan Sumut.

“Tentu adalah (pengawasan di perbatasan), pengawasan, pengamanan, kita selalu siap,” jelasnya.

52 napi itu sebelumnya kabur pada Senin (10/3) saat menjelang buka puasa.

Aksi kabur ini, dimulai dengan adanya keributan. Mereka komplain atau tidak puas dengan pembagian menu berbuka puasa di sana.

“Menurut keterangan dari pihak Lapas, insiden bermula saat proses pembagian makanan berbuka puasa dilakukan secara satu per satu, yang memicu ketidakpuasan para warga binaan,” kata Kapolres Aceh Tenggara Doni pada Selasa (11/3).

Sementara, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengungkapkan motif para narapidana Lapas Kelas II B Kutacane kabur adalah karena meminta jatah makanan sama dengan narapidana dari KPK.

Agus menyebutkan, anggaran makan di Lapas Kutacane berbeda-beda. Ada yang mulai dari Rp 18.000 per hari hingga Rp 22.000.