Bobby Minta Tolong Kapolda Sumut Usut Dugaan Vaksin Kosong di Medan

21 Januari 2022 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan pidato perdana di Gedung DPRD Kota Medan, Jumat (26/2).  Foto: DPRD Kota Medan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan pidato perdana di Gedung DPRD Kota Medan, Jumat (26/2). Foto: DPRD Kota Medan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan Bobby Nasution merespons dugaan vaksinator menginjeksi vaksin kosong ke siswa SD di Kecamatan Labuhan Deli. Dia telah meminta tolong Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra untuk mengungkap kasus ini.
ADVERTISEMENT
Kata Bobby sejauh ini, perawat mau pun dokter yang menyuntikkan vaksin, telah diperiksa Polda Sumut.
“Saya sudah berkomunikasi, minta tolong Kapolda untuk bisa melihat bagaimana pemeriksaan ini, berjalan selurus-lurusnya,”ujar Bobby kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (21/1)
Bobby juga menyerahkan sepenuhnya hasil pemeriksaan terduga pelaku ke pihak yang berwajib.
“Nanti itu hasil pemeriksaan ada 2 kemungkinan, lalai atau kesengajaan. Kita sudah serahkan ke Polres Belawan,” ujar Bobby.
Saat wawancara Bobby menyayangkan dugaan pemberian vaksin kosong itu, bisa terjadi. Dia meminta, semua pihak yang terlibat kegiatan itu bertanggung jawab, bila terbukti salah.
“Semua harus bertanggung jawab, baik yang perawat, dokter yang menyuntikkan dan penanggung jawab kegiatan,”ujar Bobby.
Menantu Presiden Joko Widodo ini, menjelaskan berdasarkan keterangan Kadis Kesehatan Kota Medan, pelaksanaan vaksinasi bukan digelar institusinya, kegiatan atas inisiatif Polres Pelabuhan Belawan.
ADVERTISEMENT
“Pemkot siap bertanggung jawab apa bila yang melakukan kami, bukan buang bola, kami siap, Itu saya tanya ke Kadinkes,”ujar Bobby.
Selanjutnya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), untuk memberikan masukan dan pandangan.
“Bahwa apa yang sebenarnya dilihat secara visual di video dan sanksi (apa) yang diberikan, selain yang akan dijatuhkan pihak berwajib, (apabila bersalah),”kata Bobby
Kata Bobby kasus ini terungkap saat orang tua siswa, membawa 3 anaknya untuk divaksin di SD Wahidin. Namun setelah divaksin, satu di antara anak tersebut tidak merasakan efek vaksin
“Dari salah satu anak yang disuntik itu, ada 3 bersaudara, 2 merasakan efek, berarti ada dosis yang masuk, namun anak di video itu tidak merasakan pegal-pegal, mungkin ada indikasi dosis tidak masuk,” kata Bobby.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Polda Sumut telah melakukan pemeriksaan terhadap wanita inisial G. Dia merupakan vaksinator yang diduga menyuntikkan vaksin kosong ke siswa SD. Statusnya masih terperiksa.
“Kami masih dalam tahap penyelidikan dengan melibatkan beberapa ahli, kemudian melibatkan beberapa labfor,”ujar Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja saat press conference di Mapolres Belawan, Jumat (21/1)