Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bobby Sindir Edy soal Tempat Pengolahan Sampah Terpadu: Kami Kena Prank
6 November 2024 22:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu. Hal itu mereka sampaikan saat debat kedua Pilgub Sumut di Santika Dyandra Hotel, Rabu (6/11) malam.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Cawagub Sumut, Surya, menyebut permasalahan sampah memang sangat komplit di mana-mana. Oleh karena itu perlu penanganan secara arif dan bijaksana.
"Kami menawarkan bahwa kami akan melaksanakan kolaborasi antara pemerintah kabupaten/kota untuk senantiasa membangun tempat pengolahan sampah terpadu sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir," kata Surya.
Surya lantas menyinggung soal program Edy Rahmayadi saat masih menjabat sebagai Gubernur Sumut. Kata dia, program pembuangan sampah ini sudah direncanakan namun tidak terealisasi.
"Kami sudah mendengar bahwa tempat pembuangan akhir regional untuk membidang ini sudah pernah direncanakan namun tidak ada realisasinya," kata dia.
"Sementara kota medan sudah pengadaan tanah yaitu di STM Hilir namun demikian sampai hari ini yang menjadi tanggung jawab gubernur tempat akhir pembuangan sampah regional ini belum pernah terwujud," sambungnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan apabila terpilih bersama Bobby, akan melaksanakan program tersebut.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah nanti Bobby-Surya menjadi gubernur-wakil gubernur tempat pembuangan sampai ini akan segera kami laksanakan," tuturnya.
Bobby Sebut Kena Prank
Sementara itu, Cagub Bobby Nasution mengaku kena prank dengan kebijakan itu. Saat dia masih menjabat Wali Kota Medan, pihaknya bahkan sudah melakukan pengadaan lahan di STM Hilir Deli Serdang.
"Kami sudah pernah ikutin arahan Pak Edy waktu menjadi gubernur untuk membuat TPA Regional di STM Hilir di Deli Serdang waktu itu ditetapkan di sana. Pemerintah Kabupaten/Kota diminta untuk pengadaan lahan," ujar Bobby.
"Kami sudah beli kurang lebih 20 hektare Pemko Medan tapi kena prank abis itu ditinggal gitu saja sampai hari ini enggak jelas keberadaannya," tambahan Bobby.