Bobby soal Disebut Sudah Komunikasi dengan Edy Rahmayadi: Enggak Ada

7 Mei 2021 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi saat rapat soal PPKM Mikro, bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution. Foto: Dok. Pemprov Sumut
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi saat rapat soal PPKM Mikro, bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution. Foto: Dok. Pemprov Sumut
ADVERTISEMENT
Hubungan Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, merenggang. Keduanya bersitegang terkait proses karantina Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang diisolasi di berbagai hotel dan kantor dinas Pemkot Medan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menurut Kadis Kominfo Pemprov Sumut, Irman Oemar, Edy Rahmayadi dan Bobby telah berkomunikasi soal polemik karantina WNI dari luar negeri. Irman menyebut komunikasi keduanya semakin mencair.
"Setahu saya tidak ada masalah, bahkan tadi malam (Kamis (6/5) malam) saya tahu Pak Gub dan Pak Wali berteleponan secara baik," ujar Irman kepada wartawan, Jum'at (7/5).
Irman menegaskan Edy dan Bobby tidak ada permasalahan khusus. Ia menyebut keduanya sama-sama fokus menangani corona.
"Keduanya baik-baik saja dan tetap berkoordinasi sesuai kewenangan masing-masing dalam penanganan COVID-19. Tidak ada masalah. Lagi pula, seluruh jajaran staf Pemprov dan staf Pemkot Medan yang terkait secara kelembagaan berfungsi optimal tanpa kendala," jelasnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan pidato perdana di Gedung DPRD Kota Medan, Jumat (26/2). Foto: DPRD Kota Medan
Adapun mengenai tempat isolasi WNI dari luar negeri yang diprotes Bobby, Irman menduga menantu Presiden Jokowi itu belum mendapat informasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi prinsipnya tidak ada masalah antara kedua pucuk pimpinan kita di Sumut maupun Kota Medan ini. Dan mari kita dukung upaya mereka menangani COVID-19 yang masih belum berakhir dan ini musuh utama kita saat ini," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bobby membantah sudah berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi, seperti yang disampaikan Irman.
"Enggak ada dibahas. Tidak ada komunikasi tadi malam," kata Bobby saat mengunjungi Warkop Jurnalis Medan.
Bobby pun kembali menjelaskan alasannya memprotes Pemprov Sumut. Ia menyebut pada awalnya mendapat informasi pada (1/5), ada hotel di Kota Medan yang sudah tidak digunakan untuk karantina WNI.
"Tapi kemarin kecamatan (bilang) ada yang dijadikan tempat karantina masih ada. Bahkan yang datang masih ada. Itu yang saya pertanyakan karena, kemarin itu dari provinsi menggunakan," ujar Bobby
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Bobby mendapat masukan dari pihak Polres dan Kodim bahwa banyak keluarga dari WNI yang diisolasi mendatangi lokasi karantina.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
"Itu yang saya bilang kemarin (ada) satu hotel (yang menginap) seratus lebih, itu keluarga datang. Diinformasikan tidak boleh bertemu, kan tidak mungkin, keluarganya sudah datang dari luar kota dari Medan, mau mengunjungi keluarganya enggak dikasih masuk," ujar Bobby.
Pada momen tersebut, kata Bobby, seharusnya Pemkot Medan dilibatkan. Tujuannya demi mencegah penularan COVID-19.
"Kalau petugas cuma 2 di tempat itu, yang datang 100, mana bisa mengontrol. Itu yang kita tanyakan bagaimana sahurnya, bagaimana buka puasa, bagaimana yang tidak makan siang baginya," ujar Edy
Bobby pun mengaku khawatir dengan kondisi ekonomi dari para WNI yang dikarantina. Sebab tidak semua kebutuhan makan mereka difasilitasi hotel.
ADVERTISEMENT
" Terkadang nggak semua ditanggung, kalau mereka keluar hotel, siapa yang mantau. Mohon maafnya dalam beberapa hari mereka masih bisa (makan). Kalau ekonominya tidak baik, kan tidak mungkin makan di hotel 5 hari, itu aja. (Jika) Kira-kira Pemkot Medan perlu mensupport, kami siap," jelas Bobby.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di kantor Wali Kota Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Selain itu sebagai kepala daerah, Bobby ingin memastikan pelayanan WNI terakomodir dengan baik. Sehingga penyebaran corona bisa ditekan.
"Tentunya apa pun yang ada di wilayah Medan, saya sudah perintahkan kemarin, tolong dilihat, bagaimana prokesnya. Oh ini kita bukan menolak WNI, tidak. Cuma prokes harus dijaga dan diutamakan. Dan apabila ada positif, penanganan seperti apa," tandasnya.
"Apakah dibawa ke Medan rumah sakit Medan atau dikembalikan ke daerahnya. Ini yang perlu dipertanyakan teknisnya," tutupnya.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: