Bobby soal Sekolah di Nias Tak Ada Guru Sebulan: Penting Distribusi Guru

21 Januari 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Medan Bobby Nasution. Foto: Dok. Pemko Medan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution. Foto: Dok. Pemko Medan
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumut Terpilih Bobby Nasution merespons soal SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, tanpa guru selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
Menurut Bobby, permasalahan ini muncul lantaran masih belum meratanya distribusi guru.
“Distribusi guru-guru itu yang paling penting, ada guru karena itu yang paling penting,” kata Bobby usai Rakor Pangan di Rumdis Gubenur Sumut, Selasa (21/1).
“Karena kita, misal, Medan bahkan beberapa case ada yang gurunya bahkan ya, ada beberapa case yang mengungsi ke sekolah swasta tapi di daerah lain ada yang kekurangan,” kata dia.
Menurut Bobby, soal masalah kurangnya guru ini, sudah ia terima saat masa kampanye Pilgub Sumut lalu. Jadi, ia sudah mulai memahami rencana distribusi guru untuk Nias ke depannya.
“Tinggal distribusinya, kita sudah lihat masa-masa kampanye, kita pelajari juga kadang-kadang distribusi guru (ada permasalahannya),” sambungnya.
Menurut Bobby, tak hanya masalah guru dan sekolah di Nias yang jadi sorotan. Menurutnya, infrastruktur hingga kesehatan harus diperbaiki.
ADVERTISEMENT
“Dari 7 pulau (3T) di Sumatera empat dari Sumut. Empat itu dari Kepulauan Nias,” kata dia.
“Dari program yang kita susun, empat ini harus keluar dari daerah tertinggal salah satunya dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain lain,” jelasnya.

Seskab Teddy Merespons

Kondisi tidak ada guru di SD tersebut diketahui dari rekaman yang dibuat murid sekolah itu. Murid mengeluhkan tidak ada guru yang mengajar di sekolahnya.
Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya ikut merespons kondisi itu. Ia menurunkan timnya untuk mengecek.
Tim diberangkatkan meninjau lokasi pada 18 Januari 2025. Ternyata, akses menuju sekolah tersebut tidaklah mudah. Dari dusun induk di Desa Laowo Hilimbaruzo, jarak ke sekolah mencapai 8,5 Km.
Kondisi jalanan desa induk ke sekolah juga merupakan jalan setapak, harus menyeberangi 13 sungai. Waktu tempuh dari dusun induk pun pun sekitar 2,5 sampai 3 jam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Atas persoalan tersebut, Seskab menelurkan tiga solusi. Mulai dari pembuatan mess untuk guru, pembuatan jembatan penyeberangan, hingga membangun akses listrik.
“Pembuatan mess atau rumah bagi guru kompleks SD tersebut. Dukungan tunjangan dana terpencil bagi para pengajar. Pembuatan jembatan penyeberangan dan akses terhadap listrik," tulis Teddy dalam videonya.