Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bocah di China Habiskan Biaya Pengobatan Rp 319 Juta untuk Game Online
31 Januari 2018 3:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang bocah penderita leukimia asal Guangzhou, China, telah menghamburkan dana pengobatan sebesar 150.000 yuan atau setara Rp 319 juta untuk bermain game online.
ADVERTISEMENT
Bocah berusia 10 tahun itu bernama Tao Tao. Ia didiagnosa mengidap penyakit leukimia pada Mei 2017. Orang tuanya adalah petani, dan telah menghabiskan uang sebesar 500.000 yuan atau Rp 1 miliar untuk biaya pengobatan Tao di sebuah rumah sakit di kota Beijing.
Mengutip dari Beijing Evening News pada Senin (29/1), demi kesembuhan putranya, orang tua Tao meminjam uang kepada keluarga hingga meminta bantuan dari kelompok amal.
Pada Selasa (23/1), saat ibu Tao bermarga Lai, sedang melunasi beberapa biaya perawatan medis di rumah sakit di Beijing, ia terkejut melihat saldo tabungannya hanya tersisa 9000 yuan atau Rp 19 juta.
Lai yakin ia seharusnya memiliki tabungan lebih dari Rp 63 juta. Lai segera memeriksa catatan bulanan di rekening banknya, dan menemukan ada enam kali transfer dengan nominal Rp 17 juta dalam sekali transaksi ke rekening misterius.
ADVERTISEMENT
Saat dilaporkan ke pihak berwajib, polisi menemukan uang tersebut ditransfer ke rekening Wechat dari seseorang bernama "King of Glory" yang ternyata adalah Tao Tao, anaknya sendiri. King of Glory merupakan permainan game online yang populer di China.

Setelah ditanyai, Tao Tao mengatakan ia pernah melihat ibunya menggunakan akun Wechat untuk mentransfer uang. Namun Tao Tao mengaku tak tahu bila transfer secara online ternyata menggunakan uang sungguhan.
Mulainya Tao Tao belajar mentransfer uang dari akun ibunya ke akun yang ada di ponselnya untuk top up jumlah game online di ponselnya dan telah melakukannya sejak tahun 2017. Uang tersebut telah dibayarkan ke beberapa perusahaan teknologi termasuk Tencent.
Sebagian besar uang yang ada di akun ibunya itu digunakan untuk membayar langganan game online. Untungnya, Lai berhasil mengembalikan sebagian uang dari individu dan beberapa perusahaan setelah mendengar kondisi sulit yang Tao Tao dan ibunya hadapi.
ADVERTISEMENT
Tencent, perusahaan yang mengembangkan Wechat di China diketahui telah mengembalikan uang Rp 106 juta yang ditransfer Tao Tao kepada perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya sangat berterima kasih kepada mereka, saya sangat tersentuh," ujar Lai kepada Beijing Evening News.
Lai menambahkan, ia akan lebih bertanggung jawab untuk mendidik anaknya dengan baik.
"Itu semua salahku, kuharap masyarakat akan memberikan kesempatan lain atas tindakan anak yang tidak tahu apa-apa ini," kata Lai.