Bocah di Indramayu Hilang Disebut Diculik Kalong Wewe, Ditemukan Tewas di Sungai

5 Mei 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Januri (45) ayah dari Farid (6) korban yang diduga diculik Kalong Wewe saat menunjukan foto anaknya. (5/5/2024).  Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Januri (45) ayah dari Farid (6) korban yang diduga diculik Kalong Wewe saat menunjukan foto anaknya. (5/5/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sseorang anak laki-laki hilang secara misterius. Dalam video yang beredar di media sosial dan viral, peristiwa itu disebut terjadi di Kabupaten Indramayu tepatnya di Blok Curapetung Desa Temiyang Sari, Kecamatan Kroya, Sabtu (4/5) malam.
ADVERTISEMENT
Anak tersebut disebut-sebut diculik dan disembunyikan kalong wewe (makhluk halus) sehingga tak ditemukan dalam tiga hari.
Terlihat warga berkumpul lalu berjalan untuk mencari anak tersebut hingga area pemakaman.
Uniknya, dalam pencarian keliling tersebut, warga membuat bebunyian dengan menabuh berbagai peralatan dapur seperti panci dan baskom.
Menurut kepercayaan warga sekitar, tujuannya agar anak yang disebut-sebut diculik wewe tersebut segera ditemukan atau dikembalikan oleh makhluk halus tersebut.
Korban yang diduga diculik Kalong Wewe Farid (6) ditemukan meninggal dunia dan mengapung di pinggir sungai, Sabtu (4/5/2024). Foto: Dok. Istimewa

Ditemukan Tewas

Bocah yang hilang tersebut akhirnya berhasil ditemukan. Namun ia sudah meninggal dunia.
Ketika ditemukan, posisi korban terapung di tepian sungai yang kering dan ada genangan air. Padahal hari-hari sebelumnya saat pencarian siang dan malam, warga sudah mencari di lokasi tersebut.
Korban diduga terpeleset lalu tenggelam di Sungai Kedungkacip yang berada di belakang Puskesmas Temiyang Sari.
ADVERTISEMENT
Camat Kroya, Heka Sugoro, membenarkan kejadian tersebut.
“Ya benar mas, ada kejadian tersebut, saya juga beserta Kapolsek dan Perangkat Desa dengan warga ikut bersama-sama mencari keliling desa, sampai ke sukaslamet desa tetangga,” ujar Heka kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (5/5).
Heka menyampaikan, bocah yang hilang itu adalah Farid (6) warga Blok Curapetung Desa Temiyang Sari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
“Dia hilang sejak hari Kamis (1/5) sore menjelang magrib. Orang tuanya khawatir dan sudah melakukan pencarian namun tidak kunjung membuahkan hasil,” katanya.
Hingga akhirnya warga berinisiatif mencari dengan membuat bubunyian nyaring dengan menabuh peralatan dapur.
“Iya, diduganya diculik kalong wewe, kita hargai adat warga setempat dan kami juga ikut melakukan pencarian,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Heka mengatakan, Farid ditemukan saat pencarian memasuki hari ketiga pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 19.30 WIB.
“Alhamdulillah ketemu. Awalnya tidak terpikir ketemu di sana karena memang kondisi sungai sedang surut, dan dalam keadaan sudah meninggal dunia,” tuturnya.
“Ibu Bupati Nina Agustina dalam hal ini juga mengucapkan belasungkawa ke kepada keluarga korban, semoga keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan,” sambung Heka.
Ridwan Kamil menaiki sisingaan saat parade kesenian Jawa Barat di di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Farid Sempat Nonton Singa Depok

Orang tua korban Januri (45) mengaku sedih kehilangan salah satu buah hatinya.
“Gak ada firasat apapun, dia anak ke tiga saya, kakaknya ada dua, dia anak bungsu (terakhir),” kata Januri saat ditemui di rumahnya.
Menurut Januri, anaknya sebelum hilang sedang ikut nonton iring-iringan Singa Depok atau sisingaan di desanya. Bahkan Farid sempat ikut berjoget dengan singa Depok tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pas saya pulang kerja, Farid belum pulang, saya beli makan malam dulu, dan tidak curiga anak saya hilang,” kata Januri.
Namun, setelah ditunggu sampai malam habis Isya, anaknya belum kembali ke rumah. Januri pun mulai mencari ke rumah teman-temannya.
“Saya ke rumah teman-temannya tidak ada, dan teman-temannya sudah pulang semua,” ujarnya.
Nahas, Farid baru ditemukan selang tiga hari dalam kondisi meninggal.
“Malah sampai saudara saya didandani seperti tuyul-tuyulan yang lucu, kata orang-orang tua biar makhluk halusnya terhibur dan benar saja gak lama ketemu,” ujar Januri.
Januri menduga, anaknya sempat hilang karena diduga dibawa makhluk halus.
“Ya kemungkinan dibawa makhluk halus lah,” kata Januri yang sehari-hari merupakan pekerja buruh tani.