Bocah di Nias Selatan Diduga Dianiaya Keluarga: Polisi Periksa 6 Saksi

Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana melihat kondisi anak berusia 10 tahun yang diduga dianiaya keluarganya hingga kakinya bengkok. Foto: Polres Nias Selatan

Polres Nias Selatan masih mendalami soal kasus dugaan penganiayaan terhadap bocah perempuan inisial NN usia 10 tahun di Kabupaten Nias Selatan, Sumut.

Kapolres Nias Selatan AKBP Ferry Mulyana menuturkan sejauh ini pihaknya sudah memeriksa 6 saksi.

“6 orang diperiksa, statusnya saksi semua,” kata Ferry pada Selasa (28/1).

“Pamannya sempat dibawa ke Polsek tapi hanya pemanggilan, status sebagai saksi untuk mengambil keterangan,” sambungnya.

Adapun saksi yang diperiksa tersebut adalah paman, tante, hingga kakek NN. Namun, tidak dirinci identitasnya.

Ferry bilang, NN sebelumnya tinggal bersama kakek dan 3 tantenya. Sebab, NN ditinggal kedua orang tuanya merantau.

“Saya enggak tahu pasti ya, cuma si anak ini dititipkan ke kakeknya. Kakeknya entah dari bapak atau mamaknya ya, kemudian ayahnya ini pergi merantau, ke seberang, katanya Aceh,” kata dia.

“Mamanya ke Medan tapi enggak tahu posisinya di mana ya,” sambungnya.

Soal kandang anjing

Terkait isu beredar bahwa NN ditempatkan di sebuah tempat tak layak seperti kandang anjing, Ferry bilang masih dilakukan penyelidikan, sejauh ini juga belum ada bukti yang kuat.

“Ya kalau menanyakan ke keluarga besar tak mau mengaku. Cuma seumpama kalau ada buktinya kami juga membuka ke masyarakat kalau memang ada buktinya ditinggal disimpan di situ atau gimana,” kata dia.

“Kita juga jangan sampai menuduh orang begitu,” jelasnya.

NN sebelumnya viral di media sosial dan dinarasikan menjadi korban kekerasan oleh keluarga dekatnya sendiri. Bahkan, disebut-sebut, NN mengalami kelainan fisik hingga kakinya bengkok lantaran penganiayaan.

Namun, Ferry menuturkan, hal tersebut masih didalami. Jadi belum dapat dipastikan penyebab kondisi fisik kaki bengkok tersebut.