Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Bocah di Samarinda yang Ditemukan Tanpa Kepala Sempat Tak Terawasi
9 Desember 2019 18:56 WIB
Diperbarui 19 Februari 2020 14:49 WIB

ADVERTISEMENT
Kisah tewasnya bocah asal Samarinda, Achmad Yusuf (4), masih menyisakan tanda tanya besar. Apakah benar Yusuf tewas karena diculik atau hanyut di parit.
ADVERTISEMENT
Dari keterangan pihak sekolah, pada tanggal 22 November 2019, sekitar pukul 15.00 Wita, Yusuf masih bermain bersama enam kawannya di ruang jaga.
Ruang tersebut terkunci, namun terhubung dengan pintu kantor PAUD Jannatul Athfaal. Mereka dijaga dua orang guru, bersama kepala sekolahnya, Mardiana.
Saat itu kondisi Kota Samarinda baru saja diguyur hujan deras. Parit di depan sekolah juga dialiri air deras.
Mardiana mengungkapkan, hilangnya Yusuf hanya berselang lima menit dari pengawasan. Saat itu ada dua guru yang mengawasi yakni Yanti dan dirinya. Pukul 15.00 Wita, Yanti izin untuk buang air. Sedangkan Mardiana dan seorang guru yang lain membuat susu untuk Yusuf dan kawan-kawannya.
Hanya berselang beberapa menit, Yanti kembali ke ruang jaga dan berteriak Yusuf hilang. Mereka lantas berkeliling setiap ruangan untuk mencari Yusuf.
ADVERTISEMENT
"Hanya beberapa menit saja, saya juga buat susu. Kami langsung bingung mencari Yusuf. Setiap ruangan dicari Yusuf tidak ketemu. Kami juga menyisiri got (parit)," kata Mardiana.
Kondisi pagar tertutup rapi, pintu juga tertutup rapat. Hanya pintu kantor yang terbuka dan menghubungkan dengan ruangan tempat Yusuf bermain. Pintu kantor inilah yang terhubung ke pintu keluar.
"Waktu itu semua tertutup rapat pagar juga tertutup. Karena hujan itu," sebutnya.
Mardiana mengatakan, kejadian yang menimpa Yusuf benar-benar di luar kemampuan mereka. Mardiana mengaku sedih, apalagi Yusuf merupakan salah satu murid kesayangan.
"Saya sangat sedih dan terpukul. Kami terus berkomunikasi dengan pihak keluarga," ujarnya.
Hari ini, Senin (9/12), polisi menggelar prarekonstruksi hilangnya Yusuf. Kesimpulan sementara, polisi menduga tidak ada tindak kriminal dalam kasus hilangnya Yusuf. Meski ia ditemukan tanpa kepala di parit/sungai Karang Asam, Jalan Antasari 2, Minggu (8/12).
ADVERTISEMENT