Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bocah di Semarang Ngebut Pakai Yamaha R25, Tabrak Pemuda hingga Koma
20 Maret 2023 21:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang pemuda di Semarang, Vito Raditya (18), koma setelah motornya ditabrak motor Yamaha R25 yang dikendarai bocah berusia 15 tahun. Keluarga Vito meminta penabrak dihukum meskipun masih berusia anak.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Vito, Feynita, mengatakan peristiwa ini terjadi pada Selasa 8 Maret 2023 di Jalan Mayjend Sutoyo. Saat itu Vito yang berboncengan dengan seorang temannya hendak menyeberang jalan.
Namun, ia kemudian ditabrak oleh penabrak yang menunggangi motor Yamaha R25 dengan kecepatan tinggi.
"Motor Yamaha R25 diduga dikendarai KP dengan kecepatan tinggi tanpa upaya mengerem sehingga tabrakan berakibat fatal," ujar Feynita saat dihubungi wartawan, Senin (20/3).
Akibat dari kecelakaan itu Vito mengalami koma hingga hari ini. Ia menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Saat ini masih kritis dengan tingkat kesadaran 3/15. Saat ini masih berada di Ruang ICU RS Karyadi dengan luka berat yaitu pendarahan di batang otak, retak dibagian tengkorak kepala, patah tulang pipi, pembengkakan di paru dan pendarahan pada paru-paru," ungkap Feynita yang juga tante Vito.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, sebenarnya pihak keluarga Vito dan pihak penabrak sempat melakukan mediasi, namun upaya itu gagal. Ia meminta agar si penabrak dihukum sesuai undang-undang.
"Sebenarnya pihak keluarga sudah beberapa kali ketemu tapi kita nggak sampai ke titik temu dengan pertanggungjawaban yang sesuai. Karena kita lihat dari etikanya dia sangat tidak punya kesan yang positif kepada kami, jadi kami dilihat seperti ingin memeras mereka, kami dilihat ingin memberikan sejumlah nilai padahal sebuah nyawa tidak bisa dilihat dari nilai rupiah mana pun. Upaya ini akan terus lanjut kuta tidak bisa damai lagi karena kondisi Vito semakin menurun," tegas Feynita.
Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setyawan menjelaskan, perlu ada perlakuan khusus dalam kasus ini. Sebab kasus ini melibatkan anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
"Dari awal memang sudah penanganan dari kami Polrestabes Semarang. Kemudian catatan yang kedua terkait masalah kecelakaan tersebut memang dalam hal ini kita sudah melaksanakan pemberkasan untuk penyelidikan lebih lanjut sesuai dengan prosedur mengingat kedua belah pihak itu di sini masih di bawah umur berarti kan harus ada perlakuan ini kan ada khusus," jelas Adji.
Pihaknya juga telah memanggil sejumlah saksi dalam kasus ini. Polisi juga telah berkoordinasi dengan Bapas karena kasus ini melibatkan anak di bawah umur.
"Saat ini kita sudah melakukan pemeriksaan untuk pihak-pihak yang terlibat. Kemudian kita juga sudah koordinasi dengan bapas terkait masalah ini, kan nanti mereka masih di bawah umur, kita koordinasi prosesnya lebih lanjut seperti apa," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga membenarkan, proses mediasi yang dilakukan dua belah pihak yang berakhir gagal. Terkait itu, pihaknya tidak bisa ikut campur.
"Memang kalau tidak ada titik temu ya kami sendiri secara normatif melaksanakan jalur hukumnya, masalah kesepakatan kami hanya membantu memediasi mempertemukan kalau memang bisa diselesaikan secara keluarga lebih baik," kata Adji.