news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Bocah di Tebet Tewas Terseret Banjir saat Dievakuasi, Keluarga Akan Tuntut?

6 Maret 2025 12:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di rumah bocah 3 tahun yang tewas terseret banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah bocah 3 tahun yang tewas terseret banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Bocah laki-laki bernama Athariz Alsaki (3), meninggal dunia usai terseret arus banjir ketika hendak dievakuasi. Insiden itu terjadi di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3), saat Jakarta diterjang banjir.
ADVERTISEMENT
Orang tua korban bercerita, saat dievakuasi, korban sekeluarga ternyata tak diberi pelampung oleh petugas. Lalu, apakah keluarga akan menuntut Pemprov DKI Jakarta?
Ayah korban, Abidin, belum dapat memastikan pihaknya bakal menuntut Pemprov Jakarta atau tidak. Saat ini dia ingin fokus membereskan rumahnya yang terdampak banjir.
Abidin, ayah bocah 3 tahun yang tewas terseret arus banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Belum tahu (bakal menuntut atau tidak), mikirin ini dulu lah (rumah) enggak mikirin yang lain dulu," kata dia ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/3).
Abidin sudah mengikhlaskan kepergian anaknya dan menganggap peristiwa itu sebagai musibah. Ke depan, dia berharap peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari.
"Ini juga kan sudah musibah kan, kita nggak tahu," ucap dia.
Suasana di rumah bocah 3 tahun yang tewas terseret banjir di Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Peristiwa itu bermula saat Abidin, istrinya, anak pertamanya, dan korban hendak dievakuasi ke rumah neneknya yang masih berada di kawasan Tebet. Saat berada di atas perahu, arus begitu kencang sehingga menyebabkan air masuk lewat bagian depan perahu.
ADVERTISEMENT
Air yang masuk lewat bagian depan perahu semakin banyak hingga menyebabkan perahu oleng dan terbalik. Mereka lalu tercebur ke air dengan kedalaman sekitar 3 meter. Korban ditemukan meninggal dunia tak jauh dari lokasi awal terseret banjir, sehari setelah kejadian.