Bocah Disiksa Nenek di Angkot di Padang Gara-gara Duit Ngamennya Cuma Sedikit

3 Maret 2023 10:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video penyiksaan anak.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video penyiksaan anak.
ADVERTISEMENT
Video bocah laki-laki yang mendapat siksaan dari seorang nenek beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di dalam angkot di Kota Padang, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Sejumlah netizen mengaku sering melihat bocah dan nenek tersebut naik angkot. Siksaan itu selalu dilakukan nenek kepada bocah itu. Netizen juga pernah melihat bocah malang tersebut mengemis, diduga dipaksa neneknya.
Dari video yang beredar, terlihat bocah itu terduduk di bawah kursi penumpang angkot. Beberapa kali, perempuan itu melakukan siksaan, ia dijewer, dihajar pakai lutut, dan beberapa kali rambut dijambak.
Meskipun bocah ini hanya diam terduduk, perempuan dalam video terus melakukan tindakan kekerasan kepada bocah. Dari raut wajah, bocah tampak meringis kesakitan.

Pelaku Ditangkap

Pihak kepolisian bergerak cepat merespons video viral penyiksaan bocah ini. Kapolsek Koto Tangah, AKP Afrino, mengungkapkan pihaknya telah mengamankan perempuan yang ada di dalam video.
Afrino membenarkan perempuan itu merupakan nenek kandung si bocah. Saat ini masih dalam pemeriksaan intensif pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Sudah ditangkap, sama saya sekarang. Ini nenek kandungnya," katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (3/3/2023).
Afrino membeberkan, dugaan sementara motif kekerasan dilakukan lantaran bocah ini sedikit mendapat uang dari mengemis.
"Anak ini sering disuruh minta-minta sedekah, ngemis. Dapat sedikit uang, dia (nenek bocah) marah. Sudah capek anak ini tetap disuruh, kalau tidak mau lalu dipukul," ungkapnya.
Afrino mengatakan, bocah ini memang tinggal bersama nenek kandungnya. Sementara orang tuanya berada di Pekanbaru.
"Orang tuanya ada, baru datang dari Pekanbaru. Kami masih proses pemeriksaan terhadap neneknya," ujar Afrino.
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Foto: Shutterstock