'Bocah Kelas 1 SD Tewas Dibully Senior' Jadi Atensi Pemko Medan & Pemda Sumut

30 Juni 2023 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusraini Nasution (37), ibunda dari Baim, bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusraini Nasution (37), ibunda dari Baim, bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Ibrahim Hamdi alias Baim (8), bocah kelas 1 SD di Medan, tewas diduga akibat dibully dan dianiaya oleh 5 orang kakak kelasnya pada Selasa (27/6). Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Utara menegaskan akan monitor kasus ini secara intensif.
ADVERTISEMENT
“Dinas PPPA Provinsi Sumut akan terus memonitoring perkembangan kasus ini,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumut, Manna Wasalwa Lubis, kepada kumparan, Jumat (30/6).
Sejatinya, Baim akan ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat atau P3APM Kota Medan. Namun pihaknya sudah berkoordinasi untuk ikut memantau.
“Dinas PPPA dan KB Provsu sudah melakukan koordinasi dengan Dinas P3APM Kota Medan dan Polrestabes Medan. Karena sesuai dengan kewenangan, kasus ini menjadi wewenang Dinas P3APM Kota Medan untuk melakukan pendampingan dan penanganan,” jelasnya.
Baim Sebut 5 Nama Pelaku
Ibu Baim, Yusraini Nasution (37), bercerita, sang anak sebelum meninggal sempat menyebutkan 5 nama yang diduga menjadi pelaku pemukulan dan bully terhadapnya. Kelimanya merupakan anak tetangga Yusraini.
ADVERTISEMENT
“Jadi sehari sebelum meninggal, saya kebangun jam 04.00 WIB pagi. Baim bilang, ‘Mereka jahat sama awak, Mak’, terus dia sebutkan 5 nama. Ini kakak kelas Baim, mereka kelas 4 dan 5,” ujarnya.
“Yang 5 ini, tinggalnya di sekitaran sini,” sambungnya.
Baim tak menjelaskan lebih jauh mengapa ia dipukul dan dibully oleh kakak kelasnya saat itu.
Kasus meninggalnya Baim ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan.
kumparan sudah mencoba menghubungi Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Gabriella Gultom, untuk menanyakan perkembangan kasus ini, tetapi hingga berita ini dirilis belum direspons.