Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Bocah yang Disebut Diculik Hantu di Sulteng Ditemukan Tewas di Rawa-rawa
7 Februari 2025 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Jimmy Marthin saat memimpin langsung olah TKP penemuan mayat Hijriah Andriani. Foto: Dok. Polres Banggai Kepulauan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkgbc0jncskwdqvwwesp23yj.jpg)
ADVERTISEMENT
Beredar video menyebutkan seorang anak perempuan di Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulteng, hilang diculik makhluk halus atau hantu. Rekaman itu viral diberbagai media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman, nampak sejumlah warga tengah mencari korban di gedung kosong, bekas sekolah TK. Warga sebut, mendengar suara dari korban saat namanya dipanggil.
Warga bahkan mencari korban dengan cara memanjat ke plafon gedung tua itu. Kendati demikian, warga tidak kunjung menemukan sang anak.
Penjelasan polisi
Polres Banggai Kepualaun atau Bangkep, angkat bicara terkait video viral tersebut.
“Itu tidak benar (anak diculik hantu),” kata Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Jimmy Marthin Simanjuntak melalui keterangan tertulis yang diterima oleh kumparan, Jumat (7/2).
Ia menjelaskan, Hijrah Andriani alias Naya (5 tahun), dilaporkan hilang pada Sabtu (1/2) lalu. Naya sebelumnya sempat menemani orang tuanya ke kebun lalu pulang sendiri.
“Korban dinyatakan hilang setelah pulang dari kebun,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pada hari itu, langsung dilakukan pencarian di sekitar rumah korban. Tetapi, korban baru berhasil ditemukan setelah tiga hari dicari.
Korban ditemukan meninggal dunia di rawa-rawa dekat pesisir pantai Bone Baru, pada Selasa (4/2) sore.
“Korban ditemukan oleh warga,” sambung dia.
Polisi Dalami Kematian Naya
Belum diketahui penyebab kematian anak perempuan itu. Tapi, Jimmy mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pada Jumat (7/2).
Dalam olah TKP itu, polisi sedikit mendapat kendala. Salah satunya soal lokasi penemuan mayat yang sudah tidak utuh lagi atau rusak. Sehingga, menjadi hambatan dalam proses penyelidikan.
“Kami mengalami kesulitan karena kondisi TKP sudah tidak seperti semula. Diduga, saat proses evakuasi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, tim identifikasi tetap berupaya mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab meninggalnya korban.
Beberapa barang bukti yang ditemukan di sekitar TKP, antara lain sandal sebelah kiri berjarak 10 meter dari mayat yang di duga milik jenazah.
“Kami akan terus melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap penyebab kematian korban. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi dan mempercayakan penanganan ini kepada pihak kepolisian," jelasnya.