Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bocoran Kabinet: Sri Mulyani Menkeu, BGS Menkes, Silmy Terpental
14 Oktober 2024 8:25 WIB
·
waktu baca 6 menitEnam hari menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, isu penyusunan kabinet makin dinamis. Perubahan terjadi pada beberapa kursi menteri penting. Menteri Keuangan yang sebelumnya akan diisi Budi Gunadi Sadikin (BGS), ternyata hampir pasti akan dipercayakan kembali kepada Sri Mulyani , sementara BGS tetap menjadi Menteri Kesehatan. Selain itu, beberapa nama terpental, termasuk Silmy Karim .
Isu penyusunan kabinet ini menjadi daya tarik menarik buat publik, apalagi kabinet dijadwalkan diumumkan pada hari yang sama dengan pelantikan Presiden Prabowo yang makin dekat.
Pertemuan 90 menit antara Prabowo dan dua orang kepercayaannya, Sufmi Dasco Ahmad dan Prasetyo Hadi, dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (13/10/2024) di Solo diyakini juga membahas susunan kabinet.
Sejumlah pertemuan pimpinan partai politik dengan Prabowo pun mewarnai dinamika politik 10 hari terakhir ini, antara lain pimpinan Majelis Syuro PKS yang menemui Prabowo di Kertanegara pada Jumat (11/10/2024) dan secara tegas menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo.
Pertemuan Prabowo dan elite PKS itu juga diyakini membahas soal susunan kabinet.
Terbaru, yang cukup mengejutkan adalah pernyataan Sekjen Nasdem Hermawi Taslim pada Minggu (13/10/2024) yang menyatakan bahwa Nasdem memutuskan tidak masuk kabinet meski tetap mendukung pemerintahan Prabowo.
Dari berbagai informasi yang dihimpun kumparan hingga Senin (14/10/2024), susunan calon menteri yang awalnya sudah cukup kuat, ternyata berubah dalam 10 hari terakhir.
Mantan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang saat ini masih menjabat Menko Perekonomian tiba-tiba hilang dari daftar calon kuat Menko Perekonomian. Airlangga digeser oleh Ketua Umum PAN yang saat ini menjabat Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Sementara kursi Menteri Perdagangan kemungkinan akan dipercayakan pada Budi Santoso, mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri yang saat ini menjabat Sekjen Kemendag.
Lantas ke mana Airlangga Hartarto? Oleh karena punya jasa besar terhadap kemenangan Prabowo, Airlangga tetap akan diberi jabatan menteri. Namun posisi kementerian apa, belum diketahui.
Posisi penting yang berubah adalah kursi Menteri Keuangan. Nama BGS yang sebelumnya santer disebut mengisi jabatan bendahara negara ini tergeser oleh Sri Mulyani. Cukup mengejutkan, karena sebelumnya Sri Mulyani sudah beberapa kali menyatakan pamit. Masuknya nama Sri Mulyani disebut-sebut bagian dari deal politik dengan PDIP yang akan digandeng Prabowo.
Namun, isu lain menyatakan bahwa Sri Mulyani dipertahankan karena Prabowo menginginkan stabilitas di Kemenkeu yang dinilai sudah berjalan baik. Apalagi Thomas Djiwandono yang saat ini menjabat Wakil Menteri Keuangan akan diposisikan pada jabatan yang sama di kabinet mendatang.
Masuknya kembali nama Sri Mulyani juga seiring batal dipecahnya Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Pajak Kemenkeu. Awalnya, Bea Cukai dan Pajak akan dijadikan badan sendiri bernama Badan Penerimaan Negara.
Masuknya nama Sri Mulyani juga menggeser posisi lain. BGS tetap diplot sebagai Menteri Kesehatan, sementara nama Silmy Karim yang awalnya diplot sebagai Menteri Kesehatan akhirnya hilang.
Belum diketahui persis kementerian apa yang mungkin akan diplot untuk Silmy yang saat ini menjabat Dirjen Imigrasi itu. Apakah pria 50 tahun itu akan ditugasi menjadi Menteri Imigrasi dan Kemasyarakatan? Belum tentu, karena nama yang menguat untuk mengisi posisi itu adalah Komjen Pol. Agus Andrianto yang saat ini menjabat Wakapolri.
Perubahan juga terjadi pada posisi calon kuat Menteri Kelautan dan Perikanan. Mantan Wakil KSAL Laksamana Madya (Purn) Didit Herdiawan yang sebelumnya diplot mengisi posisi ini juga terpental.
Wahyu Sakti Trenggono yang saat ini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan kemungkinan besar akan menempati posisi yang sama pada kabinet mendatang. Namun, menariknya, pria yang sering disapa Mas Treng itu disebut-sebut masuk melalui jatah PAN.
Catatan menarik lain dari dinamika penyusunan kabinet ini adalah masuknya 7 kader Golkar sebagai menteri Prabowo. Mereka adalah Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM, Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian, Maman Abdurrahman sebagai Menteri UMKM, Wihaji sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Nusron Wahid sebagai Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan Ario Bimo Nandito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Yang menarik, nama Nusron Wahid dan Dito Ariotedjo tidak masuk lewat jatah Golkar.
Dinamika juga terjadi di pos Kementerian BUMN yang kemungkinan batal diubah menjadi Badan BUMN. Awalnya, mantan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad akan diplot sebagai Kepala Badan BUMN. Namun, seiring batalnya rencana ini, nama Muliaman juga terpental.
Belum diketahui pos baru untuk Muliaman yang menjadi anggota Tim Ekonomi Prabowo pimpinan Burhanuddin Abdullah ini.
Lantas, siapa yang akan mengisi posisi Menteri BUMN? Erick Thohir masih berpeluang menduduki posisi ini, meski nama yang lebih kuat adalah Rosan Roeslani. Erick kemungkinan akan bertukar posisi dengan Rosan sebagai Menteri Investasi.
Sejumlah nama baru muncul seperti Olly Dondokambey, politisi PDIP yang mantan anggota DPR dan Gubernur Sulawesi Utara. Belum jelas posisi apa yang akan dipercayakan kepada Olly, namun kemungkinan dia akan diplot sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Masuknya Olly adalah bagian dari deal bergabungnya PDIP dalam pemerintahan Prabowo, melengkapi masuknya sejumlah politisi PDIP seperti Budi Gunawan dan Abdullah Azwar Anas.
Nama baru juga muncul di posisi Menteri Pariwisata dan Menteri Ekonomi Kreatif. Sekjen DPP PAN Eko Patrio disebut-sebut sebagai calon kuat Menteri Pariwisata.
Sementara posisi Menteri Ekonomi Kreatif akan dipercayakan kepada Widiyanti Putri Wardhana, Komisaris Teladan Prima Agro, sebuah perusahaan yang dipimpin suaminya, Wisnu Wardhana.
Widi yang sudah lebih dari 30 tahun berkecimpung di dunia bisnis adalah putri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro. Widi yang juga founder Teladan Group dikenal cukup dekat dengan keluarga Prabowo, termasuk Titiek Soeharto.
Selain itu, masuknya nama KH Mochamad Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan sebagai calon kuat Menteri Agama menambah banyaknya nama baru yang muncul.
Gus Irfan merupakan Putra KH Yusuf Hasyim yang merupakan cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari. Alumnus Ponpes Tebuireng yang dinilai sebagai representasi NU itu saat ini menjadi Wakil Ketua Umum Gerindra dan Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya atau Gemira.
Nama Gus Irfan menggeser nama tokoh PKB, KH Jazilul Fawaid.
Berikutnya, sejumlah nama tokoh yang menjadi calon kuat menteri di Kementerian Pendidikan Kebudayaan yang kini dipecah menjadi 3 kementerian, untuk sementara ini masih tetap.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah M Abdul Mu’ti menjadi Menteri Pendidikan, Rektor IPB University yang juga Ketua Umum ICMI Arif Satria menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, dan politisi Gerindra Fadli Zon masih diplot sebagai Menteri Kebudayaan.
Isu dinamika dalam penyusunan kabinet ini memang belum mendapat konfirmasi yang jelas dari Prabowo dan lingkaran utamanya. Susunan kabinet juga masih mungkin terus berubah sampai diumumkannya finalnya oleh Prabowo pada 20 Oktober nanti. Tentu saja, lobi politik masih terus akan terjadi.