Boeing Pecat CEO Dennis Muilenburg akibat Krisis 737 MAX

24 Desember 2019 10:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Boeing Dennis Muilenburg di Capitol Hill di Washington, AS, Selasa (29/10/2019). Foto: REUTERS/Sarah Silbiger
zoom-in-whitePerbesar
CEO Boeing Dennis Muilenburg di Capitol Hill di Washington, AS, Selasa (29/10/2019). Foto: REUTERS/Sarah Silbiger
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen pesawat Boeing memecat Dennis Muilenburg dari posisi CEO. Muilenburg dianggap tidak mampu mengatasi krisis 737 MAX menyusul kecelakaan dua maskapai yang menewaskan seluruh penumpangnya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pemecatan Muilenburg diumumkan Boeing pada pernyataan Senin (23/12). Anggota dewan komisaris Boeing sejak 2009, David Calhoun, akan mengisi posisi CEO dan Presiden mulai 13 Januari 2020. Sementara posisi kosong, Direktur Keuangan Boeing Greg Smith yang akan berperan sementara sebagai CEO.
Boeing mengatakan, pemecatan Muilenburg diperlukan demi "mengembalikan kepercayaan" dan "memperbaiki hubungan dengan regulator, pelanggan, dan pemegang kepentingan lainnya".
"Dewan direksi memutuskan perubahan kepemimpinan diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan," ujar pernyataan Boeing.
CEO Boeing Dennis Muilenburg di Capitol Hill di Washington, AS, Selasa (29/10/2019). Foto: REUTERS/Sarah Silbiger
Staf Boeing kepada Reuters mengatakan, keputusan pemecatan Muilenburg diambil dewan direksi pada akhir pekan. Lantas keputusan itu disampaikan kepada Muilenburg melalui telepon pada Minggu (22/12). Belum ada komentar dari Muilenburg.
Muilenburg dianggap tidak bisa membawa Boeing melalui krisis. Boeing diterpa kerugian setelah dua kecelakaan pesawat 737 MAX milik Lion Air dan Ethiopian Airlines pada 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan yang disebabkan malfungsi pada sistem automasi Boeing itu membuat maskapai di seluruh dunia menghentikan operasional 737 MAX. Pekan lalu, Boeing menyatakan berhenti memproduksi seri MAX selama krisis belum usai.
Akibat krisis ini, Reuters menuliskan, Boeing mengalami kerugian hingga USD 9 miliar. Selain itu, saham Boeing anjlok hingga lebih dari 20 persen dalam sembilan terakhir.