Bolivia Hadapi Upaya Kudeta, Tank dan Tentara Kepung Istana Presiden

27 Juni 2024 5:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tentara dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di luar Istana Quemado di Plaza Murillo di La Paz pada 26 Juni 2024. Foto: AIZAR RALDES / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tentara dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di luar Istana Quemado di Plaza Murillo di La Paz pada 26 Juni 2024. Foto: AIZAR RALDES / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ancaman kudeta terjadi di Bolivia. Panglima militer Bolivia, Juan Jose Zuniga, mecoba menggulingkan pemerintahan Presiden Luis Arce. Dia mengeklaim tujuannya untuk merestrukturisasi demokrasi di Bolivia.
ADVERTISEMENT
Tank dan tentara dikerahkan mengepung istana presiden.
“Angkatan bersenjata bermaksud merestrukturisasi demokrasi, menjadikannya demokrasi sejati dan tidak dijalankan oleh segelintir orang selama 30, 40 tahun,” kata Jose di luar kantor kepresidenan, dikelilingi oleh tentara dan delapan tank, Rabu (26/6) dikutip dari AFP.
Seorang tentara dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di luar Istana Quemado di Plaza Murillo di La Paz pada 26 Juni 2024. Foto: AIZAR RALDES / AFP
Para tentara dan tank itu mencoba merobohkan pintu istana presiden. Para tentara dan tank memasuki Plaza Murillo, sebuah alun-alun bersejarah tempat kantor kepresidenan dan kongres berada.
Namun, upaya tersebut tidak lama. Beberapa saat kemudian, para tentara dan tank itu mundur dari alun-alun.
Wakil Presiden Bolivia David Choquehuanca dan Presiden Luis Arce mengunyah daun koka pada festival Akuliku di La Paz, Bolivia. Foto: Claudia Morales/REUTERS
Setelahnya, Arce muncul di televisi dan mendesak masyarakat melawan upaya kudeta tersebut.
"Rakyat Bolivia untuk berorganisasi dan melakukan mobilisasi melawan kudeta demi demokrasi," pesannya yang disiarkan televisi bersama para menterinya dari dalam istana.
ADVERTISEMENT
Mantan presiden Evo Morales menulis di X bahwa "kudeta sedang terjadi" dan juga mendesak "mobilisasi nasional untuk membela demokrasi."
Jenderal Bolivia Juan Jose Zuniga dihadirkan setelah penangkapannya oleh pihak berwenang karena upaya kudeta di La Paz, Bolivia 26 Juni 2024. Foto: REUTERS/Claudia Morales