Bolivia Membara: Polisi Bentrok Lawan Massa Evo Morales, Puluhan Orang Terluka

30 Oktober 2024 12:24 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pemuda dari kota Mairana mengembalikan senjata yang dicuri dari polisi selama serangan oleh pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales di Samaipata, departemen Santa Cruz, Bolivia, pada tanggal 29 Oktober 2024. Foto: AIZAR RALDES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pemuda dari kota Mairana mengembalikan senjata yang dicuri dari polisi selama serangan oleh pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales di Samaipata, departemen Santa Cruz, Bolivia, pada tanggal 29 Oktober 2024. Foto: AIZAR RALDES/AFP
ADVERTISEMENT
Nyaris 30 orang terluka akibat bentrok antara aparat dan pendukung eks Presiden Bolivia Evo Morales, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Keterangan pemerintah, bentrok pecah di Kota Mairana. Kota itu adalah satu dari beberapa tempat yang pendukung Morales memblokir jalan sejak 14 Oktober.
Aksi penutupan jalan dilakukan untuk mencegah penangkapan terhadap Morales yang beberapa waktu lalu selamat dari upaya pembunuhan, demikian dikutip dari AFP.
Menurut Menteri Kesehatan Bolivia Maria Rene Castro, total korban luka bentrok sebanyak 29 orang. Seluruh korban kecuali dua orang adalah polisi.
Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berbaris di sepanjang jalan yang diblokir di Parotani, 40 kilometer dari Cochabamba, Bolivia, pada 29 Oktober 2024. Foto: AIZAR RALDES/AFP
Kepala kepolisian Santa Cruz mengungkapkan, saat kejadian pasukannya terlebih dulu diserang oleh pendukung Morales.
Morales berkuasa di Bolivia dari 2006 dari 2019. Kini, eks petani koka itu sedang diperiksa atas dugaan perdagangan manusia dan pelecehan terhadap anak berusia 15 tahun pada 2015 lalu.
Mantan Presiden Bolivia Evo Morales. Foto: AFP
Morales memiliki basis dukungan kuat terutama di wilayah terpencil dan suku asli. Pada berbagai kesempatan, Morales mengeklaim dakwaan terhadap dirinya hanya akal-akalan untuk mencegahnya kembali ke dunia politik.
ADVERTISEMENT
Morales menuduh Presiden Luis Arce sebagai otak di balik dakwaan-dakwaan pidananya.