Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sebuah ledakan terjadi di tengah kota Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (31/3) pagi. Bom dengan daya ledak rendah tersebut diduga diledakkan untuk menciptakan teror terhadap masyarakat Poso.
ADVERTISEMENT
"Bom meledak sekitar pukul 04.15 WIB, tidak ada korban materil, hanya menimbulkan kemacetan. Jadi bom ini merupakan teror terhadap masyarakat Poso," ujar Kapolda Sulteng, Brigjen Rudy Sufahriadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/3).
Karena terjadi pada pagi hari, ledakan terdengar sangat kencang, hingga radius 5 kilometer. Setelah oleh TKP, polisi menemukan sejumlah barang bukti, yakni bekas pipa. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
"Sampai sekarang kita masih melakukan penyelidikan, kami sedang ambil beberapa CCTV yang ada di Poso," kata Rudy.
Rudy mengaku sudah mengetahui siapa dalang dalam ledakan ini. Karena motif yang mereka pakai kerap digunakan dalam ledakan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Di Poso ini kan bnyak yang seperti bom lontong. Kalau bom lontong di Poso gurunya siapa, siapa yang buat. Ledakan yang lalu-lalu di tahun 2005-2007 memang pernah beberapa bom seperti itu di lokasi yang berbeda-beda. Di Pasar Tugu, di tempat kosong, di pos polisi yang kosong, dan sebelumnya. Ini teror seperti itu, tapi kita sedang petakan kelompok mana lagi yang main," jelasnya.
Dia juga menjelaskan alasan kenapa masih ada oknum yang berhasil mendapatkan bahan peledak. Menurut Rudy, bahan untuk membuat bom, sangat gampang untuk dicari karena hanya merupakan bom dengan daya ledak rendah.
"Itu gampang buatnya, bukan bahan peledak itu. Bom lontong itu semua bahan material yang dibeli di sana karena bisa dibuat. Hanya ledakan saja, suaranya keras, isinya kan enggk ada apa-apa, enggak nyebar," kata dia.
ADVERTISEMENT
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini