Bom Mobil Meledak saat Nobar Final Piala Eropa di Kafe Somalia, 5 Orang Tewas

15 Juli 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bom. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bom. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah bom mobil meledak di suatu kafe di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, Minggu (14/7) malam waktu setempat. Bom itu meledak tepat saat puluhan penggemar sepak bola menggelar acara nobar Final Euro 2024 di sana.
ADVERTISEMENT
"Laporan awal polisi mengkonfirmasi ada lima orang korban tewas dan sekitar 20 orang lainnya terluka," kata Mayor Polisi, Abdifitah Aden Hassan, dilansir AFP, Senin (15/7).
Hassan menuturkan, saat kejadian, para pengunjung kafe tengah menonton laga final antara Spanyol dan Inggris di dalam kafe. Tiba-tiba mobil berisi bom yang terparkir di luar meledak.
Berdasarkan gambar yang beredar, tampak ledakan itu membuat api berkobar di area kafe dan merontokkan temboknya. Salah satu saksi mata, Ismail Adan, menuturkan banyak yang terluka saat mencoba melompati tembok pembatas kafe untuk menyelamatkan diri.
"Banyak juga yang terluka karena terinjak-injak," kata Ismail.
Hingga saat ini masih belum diketahui kelompok atau pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan ini.
ADVERTISEMENT
Namun di Mogadishu atau beberapa lokasi lain di Somalia, serangan yang paling sering terjadi dilontarkan oleh kelompok militan al-Shabab. Kelompok ini menentang pemerintah federal Somalia yang sangat bergantung pada dukungan pasukan asing.
Sebenarnya Mogadishu secara umum dalam kondisi damai dan tenang beberapa bulan terakhir. Ketenangan itu mulai pecah pada Sabtu (13/7) lalu saat ada percobaan pembobolan penjara--tempat para simpatisan Al-Shabab ditahan--yang menewaskan delapan tahanan.
Saat ini pemerintah Somalia tengah melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok ekstremis itu. Oleh Amerika Serikat, Al-Shabab yang menguasai sebagian besar Somalia tengah dan selatan ini digambarkan sebagai organisasi yang mirip Al-Qaeda. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka juga jadi sasaran serangan udara AS.