BOR di Jakarta Naik Jadi 57%, Wagub DKI Imbau OTG COVID-19 Isolasi Mandiri

31 Januari 2022 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta tengah mengalami lonjakan setelah ditemukannya varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat kapasitas keterisian tempat tidur (BOR) pasien di Jakarta sudah lebih dari setengah kapasitas yang disiapkan.
Saat ini BOR di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 terisi 57 persen atau 2.593 dari 4.445 tempat tidur yang tersedia.
“Naik lagi, (BOR) kemarin masih 54 persen,” kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/1).
Sedangkan untuk kapasitas ICU, dari 651 tempat kini terpakai 145 atau 22 persen dari kapasitas.
Wagub DKI Jakarta Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Haya Syahira/kumparan
Riza mengimbau pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala atau tak komorbid agar isolasi mandiri di rumah supaya kapasitas BOR terus terjaga.
Sebab untuk saat ini, Pemprov DKI memang lebih memprioritaskan kapasitas rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat maupun yang memiliki komorbid.
ADVERTISEMENT
“Nanti konsultasikan kepada dokter, tergantung situasinya, sudah ada komorbid yang meninggal satu dari Jakarta Selatan,” pungkas Riza.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga telah meminta pasien COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan untuk isolasi mandiri di rumah.
"Kalau (bergejala) ringan, artinya saturasi tetap di atas 95 persen di rumah aja. Batuk, pilek, demam dikit selama saturasi di atas 95 persen di rumah. Biarkan rumah sakit menjadi tempat di mana saudara-saudara kita yang (gejala) parah, berat, sedang, kritis yang butuh treatment oksigen di sana," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (31/1).