Boris Johnson dan Deja Vu Sakitnya Tiga PM Inggris

9 April 2020 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto: REUTERS/Simon Dawson
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto: REUTERS/Simon Dawson
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona benar-benar menghantam roda kehidupan di Eropa. Inggris menjadi salah satu negara yang terhuyung hingga akhirnya memberlakukan lockdown.
ADVERTISEMENT
Tak hanya warganya, virus corona juga menyusup hingga ring satu pemerintahan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahkan kini harus terbaring di ICU setelah sempat melakukan karantina mandiri usai dinyatakan positif corona.
Johnson pun tercatat sebagai pemimpin pertama di dunia yang terpaksa tak bekerja akibat corona. Tongkat komandonya kemudian diambil alih oleh Menteri Luar Negeri Dominic Rabb.
Meski demikian, warga Inggris tampaknya tak begitu kaget dengan sakitnya pemimpin mereka. Diberitakan time.com, tiga PM lainnya juga pernah tumbang semasa memimpin layaknya Johnson. Siapa saja mereka?
Winston Churchill
Winston Churchill pernah dua kali menjabat PM Inggris yakni pada 1941-1945 dan 1951-1955. Ketika memimpin pada periode kedua, Churchill menderita serangan stroke pada usia 79 tahun.
ADVERTISEMENT
Churchill dilaporkan harus menepi dari pekerjaannya selama dua bulan. Dia memilih pulang ke Chartwell dan kemudian pindah ke Chequers.
Namun, sakitnya Churchill kala itu dirahasiakan sehingga tak ada warga Inggris yang tahu selain Ratu Elizabeth dan beberapa menteri. Pria kelahiran Blenheim Palace ini akhirnya kembali mengendalikan Inggris pada Oktober 1953.
Setelah lengser dari kursi PM Inggris pada 1955, Churchill dikabarkan kembali menderita serangkaian strok. Penyakit itu akhirnya membuatnya meninggal dunia pada Januari 1965.
Anthony Eden
Anthony Eden merupakan suksesor Winston Churchill. Akan tetapi, dia hanya menjabat PM Inggris selama dua tahun sebelum akhirnya mengundurkan diri karena masalah kesehatan.
Pengunduran diri Eden pada Januari 1957 itu juga tak lepas dari saran dokter pribadinya yang menyatakan hidupnya terancam jika tetap bekerja sebagai PM. Selama memimpin, Eden dikabarkan kerap bergelut dengan masalah kesehatan, seperti depresi, penyakit kuning dan batu empedu.
ADVERTISEMENT
Setahun sebelum mengundurkan diri, Eden sempat pergi ke Jamaika selama tiga minggu untuk memulihkan diri.
Margaret Thatcher
Margaret Thatcher sejatinya berada dalam kondisi kesehatan yang prima selama memimpin sebagai PM Inggris dari Mei 1979-November 1990. Akan tetapi, pada Agustus 1983, Tratcher yang kala itu berusia 57 tahun, mengalami masalah pada retina kanannya yang mengharuskannya menjalani operasi mata.
Tiga tahun berselang, Thatcher kembali ke rumah sakit untuk menjalani operasi tangan kanannya setelah menderita Dupuytren Contracture, kondisi itu menyebabkan satu atau lebih jarinya secara permanen menekuk ke arah telapak tangan.
Ketika itu, penasihat Thatcher menggambar kotak di sebelah opsi pada memo-memonya. Thatcher kemudian menggunakan tangan kirinya untuk mencentang kotak di sebelah keputusan yang disetujuinya.
ADVERTISEMENT